Kalau Kostrad sendiri udah sembilan ratus, sembilan ratus titik air yang dari Sabang sampai Malauke, dari mulanya KSAD Pak Maruli sampai dengan saya melanjutkan, kita sudah kemudian kegiatan ketangan pangan, saya sampaikan juga ke diskusi dengan beliau, air itu sumber kehidupan.
Nah, sumber kehidupan ini, kalau orang sudah hidup, orang kan butuh tenaga.
Terus mangan lah. Kebetulan program pemerintahan dengan ketahanan pangan ini kan menjadi prioritas juga bagi kita, sehingga kita mendapat fasilitas dari beberapa BUMN, khususnya dari penduduk tani, kemudian dari pertumbuhan, kita dapat tanah, kita kelola bersama masyarakat.
Alhamdulillah, kita sudah beberapa sektor bisa di Sukabumi kita ada. Ada ketangan pangan kosrat, kemudian di Subang juga.
Di Subang juga ketahanan pangan?
Ketahanan pangan, tengah sawah, kemudian ada juga buah-buahan. Kurang lebih hampir sekitar 4.000 sampai 5.000 hektare.
Pak, kalau boleh dijelaskan di antara ketahanan pangan itu yang dikelola kostrad itu yang bisa jadi percontohan di mana?
Nanti di Ciemas (Sukabumi). Kemarin Pak KSAD sudah mengundang teman-teman wartawan kita tanggal 4 Juni nanti kita ada panen raya. Juni nanti kita ada panen, nanti mungkin TribunNews bisa ikut, saya rasa sudah pernah ikut.
Kita kurang lebih ada panen kurang lebih sekitar 200 hektare jagung dan 300 hektare singkong.
Oh itu nanti panen raya ya? Itu yang dikelola Kostrad tadi?
Kostrad bersama masyarakat dan ada pihak ketiga itu secara profesional kita mengelola ini juga dibantu oleh Kementerian Pertanian hingga lahan-lahan yang tadinya kurang produktif. Kita belajar secara modern lah.
Pak Panglima, selain tugas di dalam negeri, Prajurit Kostrad juga melakukan misi k eluar negeri. Itu apa saja yang diikuti oleh Prajurit Kostrad?
Diskeeping operation kita ini memang di Libanon kemudian ada di Komo yang dulu pernah ada di Kamboja tapi sekarang kita lebih fokus ke Komo dan Libanon.
Para Prajurit yang ditugaskan di sana sebenarnya mereka melalui seleksi jadi dia adalah satuan yang terbaik di daerah pengugasan dalam negeri dulu.