Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, menilai PKS tentu sangat berharap bisa bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal tersebut merespons soal sikap politik PKS ke depan melalui musyawarah Majelis Syuro.
"Ya kalau kita melihat tentang potensi PKS tentu lebih besar harapan PKS bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Arifki kepada Tribunnews, Jumat (17/5/2024).
Arifki mengatakan PKS sebagai partai yang sudah 10 tahun berada di oposisi, tengah melihat peluang masuk ke kabinet.
"Tetapi tentu ada pertimbangan lain juga, misalnya pilihan politik, PKS juga ingin melihat peluang lain ketika tidak diterima di pemerintahan Prabowo-Gibran karena ada Partai Gelora juga di sana," pungkas Arifki.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera menggelar musyawarah majelis syuro memilih oposisi atau bergabung ke dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa musyawarah majelis syuro akan digelar pada bulan depan.
"Mungkin bulan depan (musyawarah majelis syuro)," ucap Mardani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Lebih lanjut, Mardani menambahkan nantinya majelis syuro PKS akan segera memutuskan. Namun secara pribadi, ia lebih memilih sebagai oposisi.
Baca juga: Kata PKS Soal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran di Tengah Wacana Jumlah Kementerian Bertambah Jadi 40
"Itu akan diputuskan di majelis syuro. Kalau saya oposisi," pungkasnya.