Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah menolak tawaran Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto untuk kembali menjadi menteri kabinet di pemerintahannya mendatang.
Dibanding jadi menteri, Luhut lebih tertarik jika dipercaya menjadi penasehat Prabowo Subianto di pemerintahan 5 tahun mendatang. Itu pun jika diminta oleh Prabowo.
"Beliau sudah minta, saya sudah sampaikan, kalau untuk jadi menteri saya tidak. Tapi, saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, kalau itu masih diminta," kata Luhut kepada wartawan di Kawasan Kura Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024).
Terkait dengan kelanjutan program-program pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Luhut menilai Prabowo akan melakukan hal itu.
Keyakinan tersebut berdasarkan hasil obrolannya bersama Menteri Pertahanan itu.
"Sederhana aja, karena ini kan akan berbuat baik pada Indonesia. Saya kira Pak Prabowo punya jiwa patriotisme yang tinggi. Saya bicara sama beliau, beliau akan meneruskan ini," ujar Luhut.
Meski demikian, ia memandang Prabowo tentu akan melakukan penyesuaian terkait dengan kelangsungan program-program Jokowi yang ada saat ini.
Baca juga: Momen Luhut dan Pak Bas Lepas Satwa ke Alam Bebas di World Water Forum ke-10 Bali
"Mungkin di sana-sini ada nanti penyesuaian. Tapi saya pikir apa yang telah diletakkan oleh Pak Joko Widodo adalah satu fondasi yang sangat-sangat baik," pungkas Luhut.
Sebelumnya, Luhut pernah menyatakan hal serupa. Ia menyebut tak akan menerima jika ditawari menjadi menteri lagi.
Baca juga: Luhut Jelaskan Maksud Orang Toxic yang Diwanti-wanti ke Prabowo
Luhut menyatakan istrinya keberatan jika Luhut kembali menjabat sebagai menteri.
"Tidak. Kalau saya jadi menteri lagi, cukup lah sudah. Ya kalau beri saran-saran tidak apa-apa. Kalau jadi menteri, istri saya tidak setuju," ungkap Luhut, Rabu (14/2/2024).