News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Kebangkitan Nasional

5 Puisi Hari Kebangkitan Nasional 2024 Singkat, Cocok untuk Anak SD

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

5 kumpulan puisi Hari Kebangkitan Nasional 2024. Berisi puisi singkat yang cocok dibacakan oleh anak SD.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut 5 kumpulan puisi dengan tema Hari Kebangkitan Nasional 2024.

Hari Kebangkitan Nasional diperingati pada 20 Mei setiap tahunnya.

Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2024 mengusung tema “Bangkit Untuk Indonesia Emas".

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi peringatan tersebut.

Satu di antaranya dengan membacakan puisi Hari Kebangkitan Nasional.

Sebagai referensi, simak 5 puisi Hari Kebangkitan Nasional 2024 berikut ini:

5 Puisi Hari Kebangkitan Nasional

NYANYIAN KEBANGKITAN

Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan
Di antara pahit-manisnya isi dunia
Akankah kau biarkan aku duduk berduka
Memandang saudaraku, bunda pertiwiku
Dipasung orang asing itu?
Mulutnya yang kelu
Tak mampu lagi menyebut namamu

Berikan suaramu, kemerdekaan
Darah dan degup jantungmu
Hanya kau yang kupilih
Di antara pahit-manisnya isi dunia

Orang asing itu berabad-abad
Memujamu di negerinya

Baca juga: 30 Poster Hari Kebangkitan Nasional 2024, Dapat Diedit dan Diunduh Secara Langsung

Sementara di negeriku
Ia berikan belenggu-belenggu

Maka bangkitlah Sutomo
Bangkitlah Wahidin Sudirohusodo

Bangkitlah Ki Hajar Dewantoro
Bangkitlah semua dada yang terluka

"Bergenggam tanganlah dengan saudaramu
Eratkan genggaman itu atas namaku
Kekuatanku akan memancar dari
genggaman itu."

Hanya kau yang kupilih, kemerdekaan
Di antara pahit-manisnya isi dunia!
(Matahari yang kita tunggu
Akankah bersinar juga
Di langit kita?).

(Dikutip dari https://erepository.uwks.ac.id/)

ANTARA DULU DAN KINI

Dulu...
kami memang bercerai – berai
layaknya prajurit tanpa komandan
yang berjalan tanpa arah tujuan
dan berperang tanpa senapan

dulu...
kami hanya berperang
melawan para kompeni
yang terus menjajah negeri ini
penjajah hak jiwa kami

Kini...
Kami sudah mengerti
tentang sebuah senjata jitu
penghancur kezoliman kompeni
pemersatu rasa dan semangat kami

Kini...
kami sudah bangkit
melangkah melawan penjajah
laksana segenggam sapu lidi
yang terikat rasa persatuan

wahai putra – putri negeri
kibarkan bendera ibu pertiwi
hingga kepelosok negeri

Karya Rozat Rifai

Baca juga: Pidato Hari Kebangkitan Nasional 2024 dari Kominfo dengan Tema Bangkit untuk Indonesia Emas

BANGKIT

30 poster Hari Kebangkitan Nasional 2024 yang diperingati pada 20 Mei. (Tribunnews.com)

Bangkit itu … Susah
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang

Bangkit itu … Takut
Takut Korupsi
Takut makan yang bukan haknya
Takut Mencoreng Nama Baik Bangsa

Bangkit itu… Marah
Marah bila martabat bangsa dilecehkan

Bangkit itu… Mencuri
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi

Bangkit Itu … Malu
Malu menjadi benalu
Malu karena minta melulu

Bangkit itu … Tidak Ada
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa

Bangkit Itu …. Aku
Untuk Indonesia

Dipopulerkan oleh Dedy Mizwar

BANGKITLAH PUTRA PUTRI NEGERI

Lihatlah wajah bangsa Indonesia
Akhir-akhir ini seperti tercabik-cabik
Oleh egoisme
Kelicikan
Disintegrasi
Kemiskinan
Kejahatan
Penyalahgunaan kekuatan politik
Dan oleh pemaksaan kehendak sekelompok massa
Semua itu terbaca jelas melalui media massa
Atau sosial media

Wahai para pemuda
Di pundakmu terpikul beban berat tersebut
Yang harus engkau singkirkan
Semua persoalan itu harus terselesaikan
Melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Ini saatnya kita bersama
Berdiri berbaris di bawah kibaran bendera Merah Putih
Hanya merah putih
Merah Putih

HARI KEBANGKITAN INI

Karya: Prito Windiarto

Hari kebangkitan ini
Bukan sekadar untuk seremoni
Diperingati tapi tak lagi beri arti
Dimeriahkan tapi tak ada makna tergapaikan

Hari Kebangkitan ini
Tak lain adalah pengingat
Apa yang telah dipersembahkan untuk bangsa ini
Kebangkitan apa yang kita gaungkan

Ini adalah soal
Kebangkitan sejati
Bukan hanya tradisi

Persembahan terbesar untuk hari ini
Bukan seremoni, puisi,
Tapi aksi nyata bagi negeri

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini