TRIBUNNEWS.COM - Kematian anggota Perwira TNI asal Sumatera Utara (Sumut), Lettu Laut Eko Damara menyisakan duka bagi keluarga.
Lettu Eko Damara ditemukan tewas saat berdinas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Ia diduga nekat mengakhiri hidup dengan menembak kepalanya sendiri.
Pihak keluarga sempat mengungkap kejanggalan kematian Lettu Eko Damara.
Satu di antaranya, soal jenazah Lettu Eko Damara yang tak diautopsi pihak TNI.
Terkait hal itu, Korps Marinir TNI Angkatan Laut membeberkan alasan tidak mengautopsi jenazah Lettu Eko Damara.
Dankormar TNI AL, Mayjen TNI Endi Suparti menyebut lokasi tewasnya Lettu Eko merupakan daerah operasi.
Ia mengatakan tidak ada dokter ahli forensi di daerah operasi tersebut.
"Tidak ada dokter khusus untuk ahli forensik. Kita juga butuh cepat ingin kembalikan almarhum dengan proses secara Islam ke keluarganya," kata Endi dalam konferensi pers di Markos Korps Marinir TNI AL, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
Keadaan itulah yang membuat pihak TNI tidak melakukan autopsi terhadap jasad Lettu Eko.
Kendati demikian, Endi memahami kecurigaan keluarga Lettu Eko soal tidak dilakukannya autopsi.
Baca juga: Kronologi Lettu Eko Damara Akhiri Hidup Versi TNI AL, Tinggalkan Utang Hampir Rp1 Miliar
"Kecuali di Jakarta kejadian seperti biasa, silakan jika mencurigakan. Ini saya kira jelas sekali. Seandainya ada yang curiga di staf saya, saya tak akan menunda. Saya akan lakukan langsung," jelasnya.
"Karena semua keterangan yang ada, tim investigasi mengatakan 99,99 persen bunuh diri."
Berdasarkan hasil penyelidikan tim investigasi, terungkap Lettu Eko tewas akibat menebak kepala sendiri.