Namun, saat kejadian tidak ada satu pun saksi yang melihat aksi nekat Lettu Eko tersebut.
"Dari peluru yang ada kalau ketembak musuh atau teman, misalkan lurus keluar dari samping (lurus) depan (lurus) mungkin ditembak,?" ujar Endi.
"Ini dari sisi bawah ke atas, menembaknya bagaimana? Beliau lagi duduk, yang menembak tiarap dulu? Kan enggak mungkin."
"Masa mau hadapan, duduk, lalu yang satu tiarap. Enggak mungkin, enggak logis. Ini dari kacamata militer yang ada di lapangan sudah jelas gamblang kenapa bisa seperti ini," imbuhnya.
Namun, Endi mempersilakan apabila keluarga Lettu Eko ingin jenazah diautopsi.
"Kalau dari keluarga ingin ya silakan ditempus, kami tidak melakukan itu karena kami sudah yakin bahwa itu bunuh diri, kenapa harus diautopsi?" katanya.
"Kalau dari keluarga masih keraguan silakan mungkin dilakukan dengan ketentuan atau jalur yang ada untuk menempuh autopsi ini. Dari data fakta saksi yang ada ini, kami semakin yakin dari 99 persen, kami sampaikan sekarang 100 persen beliau meninggal karena bunuh diri," pungkas Endi.
Pernyataan senada disampaikan dr Glen, dokter yang bertugas di RSUD Dekai, rumah sakit tempat Lettu Eko dinyatakan meninggal dunia.
Glen membenarkan di rumah sakit tersebut tidak ada dokter spesialis forensik untuk mengautopsi jasad Lettu Eko.
"Kami di RS Dekai memang tidak lakukan autopsi atau lakukan pemeriksaan dalam karena memang tidak ada dokter spesialis forensik untuk autopsi. Jadi yang kami lakukan hanya penanganan luka, supaya tetap seperti semula. Dimandikan, dikafani," jelasnya.
Baca juga: Lettu Eko Disebut Bunuh Diri Tapi Keluarga Meragukan, Dankormar TNI AL Ungkap Alasan Tak Autopsi
Lettu Eko Tinggalkan Utang Hampir Rp1 Miliar
Berdasarkan pemeriksaan pihak Korps Marinis, Lettu Eko diketahui meninggalkan utang ratusan juta rupiah.
Diduga, utang berjumlah fantastis itulah yang membuat Lettu Eko nekat mengakhiri hidup.
Endi mengungkapkan. Lettu Eko mempunyai utang kepada rekannya di daerah operasi sekitar Rp177 juta.
Selain itu, ada juga utang sebesar Rp641 juta, sehingga total keseluruhan sebesar Rp819 juta.