TRIBUNNEWS.COM - Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka berbicara mengenai panggilan Samsul, akronim dari asam sulfat.
Panggilan tersebut sempat ramai ditujukan kepada putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu saat Pilpres 2024.
Mulanya, ketika kampanye Pilpres 2024, Gibran keliru menyebut asam folat untuk untuk ibu hamil menjadi asam sulfat.
Terkait hal ini, Gibran mengatakan ujaran kebencian (hate speech) justru menguntungkan apabila dikelola dengan baik.
Menurutnya, panggilan Samsul justru mengangkat program kampanye Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, khususnya makan siang gratis.
“Dulu masalah asam sulfat saya ngakuin salah. Audience nggak ada yang ngeh (sadar). Justru netizen yang ngeh."
"Setelah kejadian itu saya minta maaf. Tapi program makan siang gratis jadi terangkat,” ungkapnya saat menghadiri Pelatihan Content Creator Pemula dan Gathering Gen Digital Solo di Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/5/2024), dilansir TribunSolo.com.
Gibran mengaku mendapatkan ujaran kebencian setiap hari, tetapi dirinya hanya menanggapi dengan santai.
“Itu kita ngalami tiap hari. Buat lucu-lucuan. Kalau kita kapitalisasi bisa jadi kekuatan,” tutur suami Selvi Ananda itu.
Ia lantas meminta kepada orang-orang yang mendapatkan ujaran kebencian supaya tak berkecil hati.
Gibran menyebut hal-hal semacam itu cukup diabaikan saja.
Baca juga: PDIP Akan Tangkap Suara Arus Bawah di Rakernas V untuk Tentukan Sikap di Pemerintahan Prabowo-Gibran
“Jangan berkecil hati ada hate speech, ada bully. Diemin aja,” ucap Gibran.
Pada kesempatan itu, Gibran mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Sebelumnya, Muhadjir menyinggung soal panggilan Samsul ketika merespons pertanyaan dari peserta.