Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri bersama Kementerian Keamanan Publik atau Ministry of Public Security (MPS) Vietnam bersepakat untuk mengejar buronan masing-masing di kedua negara.
Hal ini disampaikan dalam dialog antar kedua negara yang bertajuk The 3rd Deputy-Ministerial Security Dialogue di Markas Kementerian Keamanan Publik Vietnam di Hanoi, Vietnam pada Senin 20 Mei 2024.
Baca juga: 2 Eks Kabareskrim Polri Angkat Bicara soal Kasus Kematian Vina Cirebon yang Tak Kunjung Tuntas
Kadiv Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri Irjen Krishna Murti menyebut ada empat hal yang diharapkan bisa diimplementasikan yakni penegakan hukum yang bersifat timbal balik, peacekeeping (penjaga perdamaian), mengejar buronan, dan perlindungan terhadap warga negara.
"Dalam hal pengejaran dan pencarian buronan, Polri mengharapkan kerja sama untuk kemudahan akses antara kedua belah pihak," kata Krishna dalam keterangan tertulis, Rabu (22/5/2024).
Krishna mengatakan terkait penjagaan perdamaian, Polri dipastikan siap membantu Kepolisian Vietnam dalam mewujudkan kapasitas personel kepolisian Vietnam dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Baca juga: Polisi Gadungan Palak Pedagang di Jakarta, Pelaku Terobsesi Jadi Anggota Polri Setelah Gagal Tes
Dia juga memastikan Polri berkomitmen memberikan perlindungan hukum bagi Warga Negara Vietnam yang berada di Indonesia.
"Begitu pula sebaliknya, Polri mengharapkan Kementerian Keamanan Publik Vietnam juga memberikan perlindungan hukum bagi Warga Negara Indonesia yang berada di Vietnam," ucapnya.
Selain itu, dalam dialog ini juga membahas isu-isu lainnya seperti combating drug-related crime (memberantas kejahatan terkait narkoba), combating traficking in person (memberantas perdagangan orang), and combating terrorism (memberantas terorisme).
“Combating high-tech crime, and Training Viet Nam officers participating in UN Peacekeeping mission (memerangi kejahatan teknologi tinggi, dan melatih petugas Vietnam yang berpartisipasi dalam misi Penjaga Perdamaian PBB," jelasnya.
Dalam kegiatan itu, hadir dalam pertemuan itu yakni Wakapolri Komjen Agus Andrianto dan didampingi Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada serta Kadivhubinter Polri Irjen Krishna Murti.
Agus bertemu langsung dengan Menteri Keamanan Publik Vietnam Jenderal To Lam yang dalam waktu dekat akan diangkat menjadi Presiden Republik Sosialis Vietnam.
Hal itu diharapkan dapat mendatangkan semangat yang besar bagi Indonesia-Vietnam untuk semakin memperkuat dan mempererat kerja sama di bidang keamanan kedua negara.
"Dalam pertemuan ini, Wakapolri juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Menteri Keamanan Publik Vietnam atas terselenggaranya pertemuan penting ini," ungkapnya.
Baca juga: Dugaan Perselingkuhan Kapolsek di Bojonegoro, Digrebek Istri dan Anak di Asrama Polri
Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari dialog sebelumnya bertema The 2nd Deputy-Ministerial Security Dialogue yang diselenggarakan di Jakarta pada 18 Desember 2017.
Hal ini juga sebagai bentuk implementasi atas MoU yang sudah ditanda tangani secara langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Wakil Menteri Keamanan Publik Vietnam Letnan Jenderal Nguyen Duy Ngoc di Labuan Bajo pada ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crimes (AMMTC) ke-17 Tahun 2023.