Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Menjelang puncak ibadah haji 1445 HIjriah, cuaca di Tanah Suci sedang memasuki fase cuaca panas ekstrem. Para jemaah diimbau untuk menjalankan umrah di pagi dan malam hari.

Selain menjaga tubuh tetap terhidrasi dengn minum air putih secara teratur, jemaah haji juga harus memperhatikan kelembapan kulit selama beribadah.

Sekretaris umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dr. Hanny Nilasari Sp.D.V.E, Subsp.VEN, FINSDV, FAADV mengingatkan, agar jemaah haji menggunakan mosturizer untuk melembabkan wajah.

Mereka juga disarankan tidak sering mencuci muka pakai sabun.

"Itu yang harus diperhatikan. Juga jangan lupa menggunakan sunscreen," kata dia saat ditemui di acara Wardah SKINVERSE - Science Powered Skincare, di Senayan City Jakarta, Senin (27/5/2024).

Ia menganjurkan, penggunaan sunscreen menyesuaikan kebutuhan.

Saat berada di dalam ruangan atau indoor gunakan sunscreen dengan SPF (Sun Protection Factor) minimal 35.

Kemudian, bagi mereka yang terpapar panas matahari berlebihan dan usia diatas 40 tahun gunakan sunscreen dengan SPF 50.

Baca juga: Jemaah Lansia Sebaiknya Manfaatkan Rukhsah Saat Ibadah Haji

"Kalau SPF 35 bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Tentu harus dire-apply 3 jam sekali," ungkap dr Hanny.

Ia mengimbau, dalam memilih jenis sunscreen juga harus disesuaikan dengan kondisi kulit. Untuk kulit berminyak pilih sunscreen dengan base air agar cepat meresap.

Baca juga: Aplikasi Kawal Haji Dirilis, Jemaah Bisa Pantau Kondisi Masjidil Haram hingga Lapor Layanan

Sementara kulit kering, pilih sunscreen dengan tambahan mineral atau yang sedikit oily agar meresap dan SPF-nya bekerja dengan sangat baik.

"Pilihlah sunscreen yang sudah resmi terregistrasi di BPOM. Perhatikan dengan seksama kandungannya supaya tidak menimbulman masalah kulit lain," pesan dia.