News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

5 Batuan Material Gunung Marapi di Agam Sumbar akan Diledakkan, Warga Diminta Mengungsi Sementara

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan meledakkan (demolish) sebanyak lima batuan material Gunungapi Marapi di wilayah Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kol Inf Hery Setiono (memakai baju oranye) memimpin briefing pelaksanaan demolish di Batu Anguih, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Rabu (29/5/2024).

Dalam video yang diterima, tampak tiga orang petugas tengah melakukan pengeboran terhadap sebuah batu yang tingginya melampaui keduanya.

Selain itu, keduanya juga tampak menggunakan helm dan perlengkapan pengaman.

Di sekelilingnya tampak dipasang garis pengaman.

Selain itu, tampak juga petugas lain yang menggunakan helm dan perlengkapan di sekelilingnya.

Baca juga: Data Korban Banjir Bandang Tanah Darat Sumbar: 29 Meninggal, 13 Belum Ditemukan

Petakan Titik Potensi Bencana Susulan

BNPB sebelumnya juga telah menerjunkan tim drone guna melakukan pemetaan lebih luas terhadap area terdampak galodo Sumatra Barat sekaligus memetakan potensi bencana susulan yang mungkin terjadi pada Minggu (26/5/2024).

Tim terdiri dari dua personel Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB bersama dengan satu orang pilot drone dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan satu orang pilot dari Sky Volunteer.

Tim menerbangkan tiga pesawat tanpa awak (drone) berjenis tetracopter Autel Evo II yang merupakan pesawat tanpa awak dengan empat baling-baling.

Abdul Muhari mengatakan tim bergerak menuju lereng Gunungapi Marapi di sisi Kabupaten Tanah Datar dengan titik fokus di wilayah Sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung.

Aliran sungai yang berhulu ke Marapi di tiga wilayah tersebut, kata dia, disinyalir terdapat material batuan yang mengganjal dan berpotensi menghambat jalannya aliran air.

Ia mengatakan BNPB besama perwakilan forkopimda Tanah Datar sebelumnya juga telah melakukan pemantauan udara dengan menggunakan helikopter di tiga titik lokasi tersebut.

Akan tetapi, lanjut dia, tidak mencapai hasil maksimal karena kendala cuaca.

Area pemetaan yang digunakan kali ini, kata dia, secara umum mengacu pada wilayah kerja yang sudah disiapkan berdasarkan hasil analisis dan laporan area terdampak.

Area tersebut dapat dicek melalui laman inaRisk.

"Dengan keadaan cuaca mendung disertai gerimis ringan, pada operasi drone hari ini tim berhasil menerbangkan pesawat nirawak berwarna oranye hingga ketinggian 200 meter yang mencakup area seluas 40 hektar," kata dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini