Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta para lulusan perguruan tinggi bersaing dengan perkembangan dunia global dan perkembangan IPTEK, seperti Artificial Intelligence (AI).
Menurut Muhadjir, AI akan menjadi tantangan bagi para lulusan perguruan tinggi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadjir pada Wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di Auditorium KH. Ahmad Azhar Bashir, Gedung Cendekia, Kampus UMJ, Tangerang Selatan, Banten.
"Sekarang tidak perlu liat Google sekarang. Lihat ChatGPT semua keluar ini jadi tantangan alumni UMJ. Jadi AI bakal jadi tantangan alumni UMJ. Dia bisa ngasih jawaban melalui AI," kata Muhadjir.
Menurut Muhadjir, para wisudawan harus bisa mengambil langkah-langkah berani untuk menghadapi tantangan dari AI.
"Ini perlu saya tekankan. Saudara-saudara hendaknya menjadi iktibar (pengajaran). Jangan takut untuk membuat langkah-langkah yang mungkin kelihatannya ganjil apalagi saat ini suasana yang tidak pasti. InsyaAllah masa depan kalian cerah," jelasnya.
Selain itu, Muhadjir juga berpesan kepada seluruh wisudawan untuk menjaga nama baik dari UMJ, dan menampilkan cendekia dan akhlak mulia.
"Kalian adalah sebuah iklan yang dahsyat. Etalase, billboard, papan iklan hidup dari UMJ. Kalau kalian memiliki kesan positif maka orang menilai positif UMJ," ucap Muhadjir.
Dalam kesempatan Wisuda UMJ Periode Mei 2024, istri Menko PMK, yaitu Suryan Widati juga diwisuda dan meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam.
Suryan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,98 dengan disertasinya berjudul Manajemen Aset Pendidikan Islam Dalam Perspektif Kependidikan Berkelanjutan (Studi Fenomenologi pada Yayasan Al-Qur'an Lima Benua).