Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Lapangan (Korlap) Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) Bachtiar Nasir menyebut Amerika Serikat (AS) jadi biang kerok terkait belum tercapainya kemerdekaan Palestina atas jajahan Israel.
Sebab, Amerika selama ini kerap menggunakan hak vetonya dalam forum resmi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menganulir kemerdekaan Palestina dan menjadi anggota tetap.
"Salah salah satu biang kerok di belakang ini semua adalah Amerika Serikat," kata Nasir saat ditemui di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024).
Padahal, menurut Nasir mayoritas negara-negara anggota PBB sudah sepakat untuk mengakui kemerdekaan Palestina, namun hal itu urung terlaksana karena negeri Paman Sam selalu gunakan hak vetonya.
Baca juga: Israel Kirim Pesan ke Iran Lewat Mesir, Minta Jangan Balas Dendam dengan Imbalan Konsesi di Gaza
Selain itu, karena alasan tersebut juga pihaknya kerap menggelar aksi unjuk rasa bela Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS yang di Jakarta.
"Seandainya 144 negara yang sudah menyetujui keanggotaan penuh Palestina itu diterima, tidak dianulir oleh veto Amerika beserta 9 negara kecil lainnya, Maka kemanusiaan, demokrasi, kedamaian, kesatuan penduduk dunia akan terjadi," ucapnya.
Lebih jauh Nasir juga menyinggung soal seruan 'All Eyes On Rafah' yang belakangan viral di sosial media.
Menurutnya, seruan itu memiliki arti cukup dalam yakni mengajak semua masyarakat agar kembali peduli terhadap sisi kemanusiaan khususnya pada korban serangan Israel di Rafah.
"Kalau bahasa agamanya kembali ke fitrahnya agar masyarakat dunia menjadi satu penduduk yang damai saling menjaga satu sama lain," pungkasnya.
Ribuan Orang Gelar Aksi Bela Palestina
Ribuan orang menggelar aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024).
Adapun dalam aksi ini merupakan respon mereka atas serangan brutal yang dilakukan militer Israel di selter pengungsian rakyat Palestina di wilayah Rafah.
Baca juga: 22 WNI yang Pakai Visa Haji Palsu Dideportasi dan Dilarang Masuk Arab Saudi 10 Tahun
Sebagaimana diketahui terdapat ribuan pengungsi yang tewas akibat serangan dari militer Israel tersebut.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, ribuan orang yang terdiri dari orang dewasa hingga anak kecil itu mulai memadati depan Kedubes AS sejak pukul 06.00 WIB.