3. Pelarian Dibantu 8 WNI, Buatkan KTP hingga Akta Kelahiran
Wahyu mengungkapkan pelarian Chaowalit dibantu oleh delapan orang warga negara Indonesia (WNI) dengan masing-masing perannya.
Dia mengatakan WNI tersebut diduga terlibat dalam pemalsuan identitas Chaowalit selama hidup di Indonesia.
"Ada delapan WNI yang memiliki keterkaitan dengan pelarian dan pemalsuan identitas serta cara bagaimana buronan bertahan hidup selama berada di Indonesia," ujarnya.
Adapun delapan WNI itu, kata Wahyu, memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda seperti driver ojek online (ojol), agen pengiriman uang, hingga pemilik jasa sewa kapal.
Di sisi lain, Wahyu menuturkan pihaknya sudah berhasil menangkap salah satu WNI berinisial FS yang diduga memiliki peran untuk memfasilitasi Chaowalit dengan membuatkan KTP hingga akta kelahiran palsu
Semasa hidup di Indonesia, Chaowalit mengubah namanya menjadi Sulaiman dan mengaku berdomisili di Aceh.
"Kemudian sampai di Indonesia ada WNI inisial FS yang sebelumnya sudah dikenalkan di Thailand untuk membantu buronan membuat identitas palsu sebagai WNI dengan nama Sulaiman."
"Identitas palsu tersebut berupa KTP, KK, dan akte kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur. Untuk para pelaku ini masih dalam pencarian," tutur Wahyu.
4. Kronologi Penangkapan
Wahyu mengungkapkan penangkapan berawal dari adanya laporan Kepolisian Thailand bahwa ada salah satu narapidana yang melarikan diri dari penjara usai melakukan penembakan terhadap anggota polisi Thailand.
Sebelum dipenjara, Chaowalit sudah divonis penjara seumur hidup secara in absentia lantaran melakukan percobaan pembunuhan.
Pasca ada laporan tersebt, tim gabungan melakukan penyelidikan hingga koordinasi kewilayahan selama tiga hari di Medan.
Namun, penyelidikan tersebut sia-sia karena ternyata Chaowalit sudah terlebih dahulu kabur ke Bali.
Baca juga: Chaowalit Buronan Thailand Pakai KTP Palsu Bernama Sulaiman selama Kabur ke Indonesia