Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Bareskrim Polri sudah berada di Thailand untuk menangkap gembong narkoba Internasional, Fredy Pratama.
Saat ini, pihak kepolisian telah mendapat gambaran tentang lokasi persembunyian Fredy di Thailand.
"Sekarang kita sudah mendapat gambaran dengan tim yang ada di sana. Dari Thailand sudah betul-betul bergerak untuk melakukan penangkapan terhadap Fredy Pratama," ujar Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Selasa (11/6/2024).
Saat ini, Mukti mengaku akan terus berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk mendapatkan perkembangan terbaru.
Baca juga: LPSK Cium Kejanggalan Informasi yang Disampaikan Pemohon Perlindungan Terkait Kasus Kematian Vina
"Ya kita kan mengupdate terus setiap hari mereka melakukan pencarian, sekarang sudah mulai ada tindak serius di sana," ungkapnya.
"Saya sangat mengapresiasi terhadap tindakan dari pada pemerintah Thailand, baik imigrasi dan kepolisian yang sudah bersama-sama dengan tim kita untuk menangkap Fredy Pratama," katanya.
Fredy Pratama Dilindungi Gengster
Mukti mengatakan ada sejumlah kendala yang membuat pihak kepolisian kesulitan untuk menangkap Fredy.
"Untuk Fredy Pratama keberadaannya ini, masih terindikasi di Thailand cuma kita masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan," ujar Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Jumat (29/12/2023) kemarin.
Baca juga: Tim Bareskrim Ikut Kawal Ekstradisi Chaowalit, Operasi Penangkapan Fredy Pratama di Thailand Dimulai
Mukti mengatakan salah satu kendala yang dihadapi pihaknya adalah karena Fredy Pratama dilindungi sekelompok gengster di Thailand.
"Dia dilindungi oleh gengster, karena orang tuanya adalah bagian daripada sindikasi narkoba di daerah Thailand. Jadi mohon waktu lah bersabar. Jadi kita tetap upaya untuk itu (penangkapan)," ucapnya.
Lebih jauh, Mukti menjelaskan, saat ini Bareskrim telah menjalin kerja sama dengan sejumlah stakeholder terkait untuk mempercepat proses penangkapan.
"Sekarang kita sudah join dengan BNN, untuk melakukan gabungan antara BNN, Bareskrim, Bea Cukai, Kepolisian Thailand, Divhubinter dan Bea Cukai dari Thailand, dan Interpol," tuturnya.