Sambil tertunduk menahan kesedihannya, Fahri akhirnya diantar pulang oleh Biro SDM Polda Sulut ke rumahnya di Desa Lobong, Kotamobagu.
Tak banyak kata yang dilontarkan dari mulut Fahri. Dia hanya bisa berkata siap kepada panitia seleksi karena beban berat harus mendapat kabar seperti ini.
Baca juga: Buntut Kasus Casis Bintara Polri jadi Korban, Polda Metro Jaya Bentuk Timsus Antibegal
"Ngana kuat neh," ujar panitia seleksi tersebut.
"Siap, komandan," jawab Fahri.
Sesampainya di rumah, Fahri disambut saudara-saudara yang berusaha menenangkannya.
Fahri terus menangis sambil menunduk hingga di pelukan sang nenek.