Pengamat siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, memberikan komentar mengenai pernyataan Budi Arie Setiadi.
Ia berpendapat, keterbatasan dana untuk keamanan siber hanya alasan pemerintah akibat kurangnya kedisiplinan mengelola dana.
Alfonso menilai, untuk melakukan back up data tak mesti membutuhkan anggaran yang tinggi.
“Kalau mengerti IT, harusnya bisa melakukan itu (back up). Banyak cara yang tidak harus mahal. Kalau memang disiplin, budget Rp 700 miliar akan cukup,” katanya, Sabtu (29/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, back up seharusnya menjadi prioritas utama dalam anggaran karena itu adalah tindakan paling dasar dalam pengamana siber.
Apalagi melihat ukuran data PDN sementara yang mencapai kurang lebih 5 hingga 6 terabyte (TB), nyaris mendekati level Amazon atau Google Cloud.
(Tribunnews.com/Deni)(Kompas.com/Chella Defa Anjelina)