Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pusat Studi Satwa Primata IPB (PSSP) IPB dilirik oleh perusahaan farmasi asal Korea Selatan sebagai tempat penelitian obat-obatan baru.
Wakil Rektor Bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni IPB Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnaen Siregar, M.For.Sc. menyatakan, pihaknya akan terus berkembang melalui berbagai kolaborasi penelitian internasional agar memiliki kemampuan penelitian primata terbaik di Indonesia.
“Kami berharap dapat mencapai nilai yang lebih besar dengan bersama-sama mendirikan institut penelitian dengan Daewoong Pharmaceutical, yang juga akan mempromosikan pertumbuhan bakat,” ujar Dr. Iskandar dalam keterangan yang diterima Senin (1/7/2024).
Baca juga: Hadapi Perkembangan Dunia Kesehatan, Mahasiswi Farmasi Dituntut Miliki Kemampuan Konseling
Adapun penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) digelar di Ruang Sidang Rektor 1, Gedung Rektorat IPB University pada 12 Juni 2024.
Daewoong Pharmaceutical akan terus mengembangkan farmasi dan perangkat medis dan obat baru, serta meningkatkan pertumbuhan bersama dalam industri farmasi dan bioteknologi Indonesia.
Juga kerjasama penelitian terkait uji pra-klinis dalam pengembangan senyawa obat-obatan baru, antara lain pada satwa primata (non-human primate).
“PSSP IPB merupakan salah satu pusat studi di IPB yang sudah mempunyai pengalaman selama lebih dari 30 tahun dalam melakukan manajemen penangkaran satwa primata dan melakukan penelitian di bidang biomedis, bioteknologi dan konservasi satwa primata,” jelas dia.
Kerjasama ini akan meningkatkan keandalan uji-uji pra-klinis melalui penelitian pada satwa primata yang secara alami memiliki kemiripan dengan manusia ditinjau dari segi fisiologis, anatomis, dan genetic sehingga dapat dijadikan model hewan penelitian.
Pendekatan ini memastikan daya saing pada tahap uji pra-klinis dengan menilai toksisitas dan efektivitas kandidat obat sebelum diberikan kepada manusia.
Teranyar pada 20 Juni lalu, CEO Seongsoo Park dan Chang-jae Lee mengumumkan, area kerjasama mencakup rencana pendirian fasilitas penelitian uji pra klinis bersama di IPB untuk mendukung komersialisasi farmasi dan perangkat medis melalui penelitian pada satwa primata.
Selain itu, pihaknya juga tertarik untuk bekerja sama dengan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB untuk pertumbuhan bakat kedokteran hewan yang unggul serta pengembangan bakat dan pendidikan kolaboratif
"Kami sangat senang menandatangani perjanjian bisnis dengan IPB, yang mewakili Indonesia. Kami telah berkomitmen untuk berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kami akan bekerja untuk memperkuat hubungan kerjasama ini di masa depan guna mencapai pengembangan obat baru, pertumbuhan industri farmasi dan bioteknologi Indonesia bersama-sama,” ujar Seongsoo.