TRIBUNNEWS.COM - Imam Besar Universitas Al Azhar Mesir, Prof Dr Ahmed Al Tayeb direncanakan bakal mengunjungi Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta dalam rangkaian kunjungannya di Indonesia pada 8-11 Juli 2024.
Ahmed Al Tayeb diketahui bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini, Selasa (9/7/2024).
Selain bertemu Jokowi, dalam kunjungannya di Indonesia, Ahmed Al Tayeb diagendakan berkunjung ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bertemu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta Pusat Studi Al-Qur’an.
Lalu Ahmed Al Tayeb bakal mengunjungi Ponpes Darunnajah di Jakarta Selatan pada Kamis (11/7/2024).
Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, KH Sofwan Manaf, menyebut Ahmed Al Tayeb akan bersilaturahmi, berdakwah, sekaligus berdiskusi mengenai pendidikan Islam di Indonesia.
Ponpes Darunnajah mengaku siap menerima kedatangan rombongan Grand Syaikh Al Azhar dari Mesir itu.
Menurutnya, para kyai pondok pesantren dan universitas Islam di Indonesia juga akan hadir.
"Kedatangan Grand Syaikh Al Azhar ini menjadi momen penting dalam peningkatan kualitas pendidikan Islam yang relevan dengan perkembangan zaman sekarang," ungkap Sofwan, Selasa, melalui keterangan tertulis.
Al Azhar sebagai Universitas tertua di dunia, ungkap Sofwan, punya andil besar dalam kebijakan Islam modern di belahan dunia.
"Diharapkan kedatangan beliau dapat lebih mencerahkan tentang dakwah Islamiyah yang dapat disampaikan secara efektif dan inklusif," imbuhnya.
Sofwan berujar, Ponpes Darunnajah sangat terbuka terhadap saran-saran dari Imam Besar Al Azhar mengenai pendekatan-pendekatan terbaru dan juga modern dalam segi dakwah Islamiyah dan juga pendidikan Islam secara umum.
Baca juga: Jokowi Sambut Kunjungan Imam Besar Al Azhar Mesir Ahmed Al Tayeb
“Kami tentu ingin mendapatkan pencerahan mengenai bagaimana pendidikan Islam berjalan seiring dengan berkembangnya teknologi. Sehingga kami dapat mencetak generasi unggul dengan ilmu pengetahuan modern dan juga akhlak yang baik," harapnya.
Ia berharap, diskusi dengan Imam Besar Al Azhar dapat membuka integrasi antara ilmu pengetahuan modern, ilmu agama, dan memperkuat kerja sama antara Universitas Al Azhar dengan institusi-institusi pendidikan Islam yang ada di Indonesia.
"Dengan kolaborasi ini semoga lahir program-program yang inovatif dan memajukan pendidikan Islam di Indonesia," ungkapnya.