Bunga tanaman kecubung berukuran besar dan memiliki mahkota berbentuk trompet berwarna putih, krem, kuning, oranye, merah, merah muda, atau kehijauan.
Semua bagian tanaman disebut memiliki racun dan mengandung alkaloid berupa atropin, skolopamin, serta hyoscyamine.
Namun, Ikhsan mengatakan, kandungan zat itu bergantung pada spesies dari kecubung, lokasi tumbuh, dan musim.
Kecubung bila dikonsumsi secara langsung, misalnya daunnya digerus atau direndam, kemudian airnya dipakai ataupun diminum akan memberikan efek mabuk, bahkan sampai keracunan.
"Hal ini disebabkan oleh kandungan dari zat atropin dan skolopamin," tutur Ikhsan.
Di sisi lain, Ikhsan menjelaskan beberapa manfaat kecubung antara lain Antiasmatik, Antitusif, Antirematik, Penghilang rasa nyeri, Afrodisiak, dan Pemati rasa.
"Sebaiknya jangan (kecubung) dikonsumsi langsung, tapi konsultasi dengan ahli tanaman obat," jelas Ikhsan.
Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul BNN Banjarmasin Tegaskan Kecubung tak Termasuk Golongan Narkotika
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, BanjarmasinPost.co.id/Eka Pertiwi, Muhammad Syaiful Riki, Kompas.com)