Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Dua pemuda di Banjarmasin, Kalimantan Selatan meregang nyawa usai mabuk kecubung yang dicampur dengan obat terlarang dan alkohol.
Keduanya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum selama beberapa hari namun nyawanya tidak tertolong.
Fenomena konsumsi kecubung ini akhir-akhir menyita perhatian publik khususnya di Banjarmasin.
Selain dua pemuda tersebut, puluhan lainnya masih menjalani perawatan di RSJ Sambang Lihum.
Di balik keindahannya, bunga kecubung ternyata menyimpan fakta yang menakutkan.
Jika disalahgunakan seperti dikonsumsi maka bisa memabukkan, halusinasi dan euforia bahkan kematian.
Mengutip dari WebMd, semua bagian dari tumbuhan ini tidak boleh dikonsumsi.
Seluruh bagian dari bunga kecubung mengandung racun.
Racun terbanyak pada bagian daun dan biji.
Saat mengkonsumsi kecubung maka menyebabkan kebingungan, pupil melebar, rasa haus yang hebat, kulit kering, kemerahan, demam, tekanan darah tinggi atau rendah, detak jantung cepat, sulit bernafas, halusinasi, gugup, kehilangan ingatan, kejang, kelumpuhan, koma dan kematian.
Melansir dari GreenIndonesia, kecubung diketahui mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoid, dan fenol yang terdapat di dalam biji, bunga, dan daunnya.
Alkaloid sendiri memiliki efek analgesik atau menghilangkan rasa sakit dan efek stimulan atau meningkatkan kewaspadaan pada rentang waktu tertentu.
Flavonoid dan fenol belum banyak penelitian mengenai efek saponin namun ada yang menyebutkan bahwa saponin bisa menyebabkan stres oksidatif di mana bisa mengakibatkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.