Bisa nggak kita siapkan untuk kedepan lebih baik. Dan nanti kami juga perlu ke sana, kita perlu ke Arab Saudi. Untuk bertemu dengan tadi kan ada Syarikat, Masyariq.
Baca juga: Dik Doank Beberkan Kisah Keberangkatan Haji Sang Istri: Semua Ceritanya Indah
Kedatangannya untuk menanyakan sebenarnya anggarannya sama yang diterima mereka sama nggak ini begitu yah?
Hahaha. Pastilah, itu pasti urusan itu ke sana.
Pak Wahid, selain Anggota DPR juga Warga Jawa Tengah. Ini agak keluar sedikit. Anda ini kan masuk di dalam teropong orang yang punya kans jadi kepala daerahnya?
Aku tuh geli mas, saya lihat di TV itu. Aku ditelepon temen-temen dong. Padahal aku di Arab Saudi di telepon. Mereka tanya Pak Wahid calon gubernur ya? Nggak, nggak, nggak.
Berarti blas nggak tertarik gitu ya?
Saya sejak dulu, saya dengan Pak Prabowo ini kan bersahabat sudah lama. Jadi waktu beliau saya ajak bikin HKTI, sampai beliau ajak saya bikin partai. Beliau selalu bicara kaitannya tawaran gubernur.
Saya mohon maaf, saya ini nggak tertarik di situ. Saya ini orang yang suka bebas. Kalau terikat di model seperti itu, aduh, susah lah.
Nggak cocok gitu ya?
Nggak cocok gitu. Dan aku ini orang yang nggak enakan. Bahaya itu nanti.
Pak Wahid, Bapak tertarik nggak kalau diminta Pak Prabowo bantu di kabinet?
Saya tuh tidak mau membebani dulu. Jadi sekarang ini, coba bayangkan, 40-46 kabinet yang ada sisi sampai seribu orang. Bayangkan, ini adalah unsur dari politik.
Semua unsur lah. Dari relawan dan sebagainya. Nggak lah, saya nggak lah. Saya tahu diri saja lah.
Baca juga: Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Sosok Menhub Harus Paham Tata Kelola Transportasi
Terakhir komunikasi dengan Pak Prabowo terus berjalan? Kapan terakhir?