TRIBUNNEWS.COM - Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mendaftar sebagai calon pemimpin (capim) Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) 2024 pada Senin (15/7/2024).
Keikutsertaan Sudirman Said dalam seleksi capim itu mengundang komentar dari mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo.
Yudi berpendapat bahwa Sudirman Said bakal menambah meriah persaingan dalam proses seleksi tersebut, sehingga terasa semakin hidup.
Terlebih lagi, mantan Co-Captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024 itu mempunyai latar belakang sebagai mantan menteri hingga aktivis antikorupsi.
“Tentu background Sudirman Said yang pernah menjadi menteri dan aktivis antikorupsi akan menambah pengalaman ketika nanti menjawab pertanyaan pertanyaan tentang korupsi dalam seleksi capim KPK,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7/2024), dilansir dari Kompas.com.
Dengan bekal tersebut, ia diyakini mampu bersaing dengan sejumlah nama yang telah malang melintang di KPK, seperti Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan.
Kemudian, Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK Harry Muryanto, mantan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK Giri Suprapdiono, dan mantan Kepala Bagian Rumah Tangga KPK Arien Marttanti Koesnia.
"Tentu dengan adanya tokoh nasional seperti Sudirman Said akan semakin memeriahkan konstelasi capim KPK sebab persaingan akan semakin ketat,” kata Yudi.
Yudi mengatakan sosok Sudirman Said tidak asing dalam konstelasi pemberantasan korupsi.
Sudirman Said tercatat pernah membongkar kasus Papa Minta Saham yang melibatkan mantan Ketua DPR RI sekaligus Politikus Partai Golkar, Setya Novanto.
Adanya Sudirman Said ini, menurut Yudi, akan meningkatkan level kompetisi dalam seleksi capim KPK itu.
Baca juga: Tokoh-tokoh Pendaftar Capim KPK, ICW Ingatkan soal Rekam Jejak
"Jadi, kalau Sudirman Said ikut turun gunung mau terlibat dalam seleksi capim KPK, saya pikir positif juga karena yang lain tentu akan meningkatkan level kompetensi, kualitas, dan tentu saja integritasnya,” ujarnya melanjutkan.
Kendati demikian, Yudi menekankan langkah Sudirman Said menjadi pimpinan KPK itu tidaklah mudah. Semua bergantung pada panitia seleksi (Pansel) Capim KPK dan proses di DPR RI.
Setelah Terima 525 Pendaftar, Pansel Lakukan Verifikasi Dokumen hingga 24 Juli 2024
Pnasel akan melakukan tahapan verifikasi dari dokumen para peserta yang mendaftar capim dan calon Dewan Pengawas (Dewas) KPK.