Hal itu dilakukannya setiap hari mulai dari 05.00 pagi sebelum berangkat ke sekolah.
Kisah ini disampaikan oleh ayah Aditya, I Made Sumerta.
"Setiap pagi, selalu bangun jam 5 mengurusi ternak babi bersama saudara-saudaranya. Setelah jam 6, mereka langsung mandi untuk berangkat ke sekolah. Saat ini kandangnya sudah saya ratakan, sejak adanya virus yang membuat babi mati mendadak," ujar I Made Sumerta.
Sumerta menyebut anaknya memang sudah berprestasi sejak kecil di mana ketika duduk di bangku SD, Aditya selalu meraih juara kelas.
Prestasi itu berlanjut hingga SMA ketika dirinya selalu masuk peringkat lima besar.
Meskipun tergolong siswa berprestasi, Pak Koplo, sapaan akrab Sumerta, mengatakan, Aditya bukanlah kutu buku.
Aditya tumbuh seperti anak-anak banjar pada umumnya.
"Setelah pulang sekolah ngurus ternak lagi. Setelah itu bebas, biasanya nongkrong bersama teman-temannya atau bermain sepak bola. Kami orangtua tidak pernah menekan. Semuanya berjalan begitu saja, seperti sudah kesadaran," ujar Koplo.
Di sisi lain, meski menjadi lulusan terbaik Akmil 2024, langkah Aditya tidaklah mulus.
Baca juga: Jokowi Berikan Adhi Makayasa 2023, Anak Eks Kapolri Idham Azis Turut Terima
Mulai dari tidak lolos masuk SMA Taruna Nusantara hingga pernah diarahkan orangtuanya untuk masuk ke Fakultas Kedokteran.
Namun karena telah memiliki cita-cita menjadi tentara sejak di bangku SMP, Aditya tak pernah patah semangat.
Di dalam kesuksesannya saat ini, juga ada peran mendiang sang kakek, I Wayan Jedog.
Sebelum meninggal pada 14 April 2024 silam, mendiang lah yang membuatkan restok atau alat olahraga fisik untuk Aditya, di samping memberikan dukungan moral.
Hal ini pula yang membuat keluarga ini bersedih.