News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Makan Siang Gratis

Kubu Prabowo-Gibran Klaim Anggaran Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Rumor

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makanan-makanan yang siap dihidangkan dalam simulasi program makan siang gratis. Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi, Hasan Nasbi menegaskan, perbincangan terkait anggaran makan bergizi gratis bagi siswa dipangkas menjadi Rp 7.500 per-anak hanyalah rumor.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Komunikasi, Hasan Nasbi menegaskan, perbincangan terkait anggaran makan bergizi gratis bagi siswa dipangkas menjadi Rp 7.500 per-anak hanyalah rumor.

Isu itu diketahui mulanya disampaikan ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan. Dia juga menyebut kalau Heriyanto hanya mengklaim diajak berdiskusi dengan tim Prabowo mengenai makan bergizi gratis. 

Baca juga: Kata Gibran hingga Menko PMK soal Kabar Anggaran Makan Siang Gratis Dipangkas Jadi Rp7.500 per Orang

Isu itu lantas menjadi perbincangan yang ramai di publik, mengingat anggaran yang terbilang cukup kecil.

"Itu hanya pernyataan atau mungkin saja ide dari ekonom tersebut. Bukan statemen resmi dari tim," kata Hasan dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (19/7/2024).

Hasan mengatakan, saat ini fokus utama dari presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka adalah memberikan menu makanan yang bergizi sesuai standar kecukupan gizi.

Baca juga: Menko PMK: Anggaran Makan Siang Gratis Dipangkas Jadi Rp 7.500 Menyesuaikan Daerahnya

Dimana kata dia, fokus tersebut hingga kini masih terus dikaji dengan melibatkan ahli gizi.

"Jadi ukurannya adalah ketercukupan gizi. Ketercukupan gizi ini ditentukan oleh ahli gizi," ujarnya.

Adapun soal anggaran makan bergizi setiap siswa menurut Hasan, saat ini juga masih dilakukan pengkajian.

Sebab menurut dia, banyak ide dan masukan dari berbagai pihak kepada tim sinkronisasi dengan detail dan belum ditetapkan angka tertentu.

"Semua sedang dikaji dan diujicoba dengan sangat detil oleh Dewan Pakar. Sampai saat ini belum ada angka tertentu yang menjadi patokan, sebab yang menjadi tolok ukur kita adalah ketercukupan gizi," ujarnya.

Hasan menjelaskan, wilayah di Indonesia sendiri memiliki keberagaman sumber gizi sehingga masing-masing wilayah memiliki menu lokal yang berbeda satu sama lain. 

Pemenuhan standar gizi pun akan disesuaikan ketersediaan bahan makanan dengan menu lokal tersebut.

"Di berbagai wilayah, untuk memenuhi standar gizi, jenis menunya berbeda-beda. Sesuai dengan ketersediaan bahan makanan dan jenis menu lokal di masing-masing tempat. Dari sisi harga tentu juga akan berbeda-beda nilainya," tegas Hasan.

Baca juga: Menko PMK: Anggaran Makan Siang Gratis Dipangkas Jadi Rp 7.500 Menyesuaikan Daerahnya

Sebelumnya, Wakil Presiden terpilih RI Gibran Rakabuming Raka juga merespons terkait rumor pemangkasan anggaran makan bergizi gratis menjadi Rp 7.500 per anak tersebut.

Mantan Wali Kota Solo itu, meminta semua pihak tidak berbicara apapun hal yang belum pasti.

"Kata siapa, tunggu kepastiannya duly. Ditunggu dulu, jangan memberitakan hal-hal yang belum pasti," ucapnya.

Gibran menyatakan, selama ini uji coba makan bergizi gratis menggunakan anggaran Rp 15.000 per-siswa.

Hanya saja, angka itu baru uji coba dan Gibran menyatakan belum ada kepastian soal harga atau anggaran tepatnya.

"Selama ini uji cobanya Rp 15.000. Tunggu saja kepastiannya ya," tandas Gibran. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini