TRIBUNNEWS.COM - Aksi Masyarakat internasional yang tengah memboikot Israel dan entitas dinilai berjalan efektif. Aksi solidaritas kemanusiaan ini cukup masif dan menyebar cepat, yang juga menjadi perilaku konsumen di tengah masyarakat, termasuk di Indonesia.
Aksi boikot terhadap sejumlah produk yang dituduh mempunyai afiliasi atau mendukung Israel dalam konflik dengan Hamas yang terbaru ternyata efektif, produk-produk besutan perusahaan multinasional yang terafiliasi israel mulai merasakan dampaknya, termasuk di Indonesia.
Namun sayangnya, fenomena ini terkadang ditunggangi sejumlah pihak dengan memunculkan konten yang mengikutsertakan produk-produk yang diproduksi perusahaan nasional. Konten hoaks disebar, meskipun jelas-jelas produk tersebut asli indonesia, diproduksi oleh perusahaan yang seluruh pekerjanya orang Indonesia, termasuk juga pemiliknya.
Misalkan seperti yang belakangan ini dialami produk air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale. Berbagai macam serangan dalam bentuk disinformasi untuk mendiskreditkan le minerale terus bermunculan dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Padahal, sejumlah sumber resmi dan kredibel telah menegaskan bahwa Le Minerale tidak memiliki afiliasi apapun dengan Israel, apalagi membantu ataupun berkontribusi terhadap pendudukan Israel di Palestina.
Baca juga: BPA pada Kemasan Air Minum Dilarang, Uni Eropa Resmi Terapkan Akhir 2024
“Kepemilikan kami 100 persen Indonesia, karyawan kami 100 persen warga negara Indonesia, dan produk perusahaan kami, baik dalam kemasan botol maupun galon, sepenuhnya diproduksi di Indonesia, dan telah mendapat tempat di hati konsumen Indonesia. Justru produk kami merupakan kebanggaan Indonesia karena berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara," ungkap Marketing Director Le Minerale, Febri Satria Hutama.
Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa Le Minerale merupakan produk asli buatan Indonesia. Menurut Wasekjen MUI Ikhsan Abdullah, produk lokal yang tidak memiliki afiliasi dengan upaya pendudukan zionis di Palestina terbebas dari fatwa boikot. Dijelaskan Ikhsan, sangat mudah bagi masyarakat untuk mengetahui suatu produk yang beredar produk lokal atau tidak.
"Yang pertama, mereknya lokal, pekerjanya pekerja lokal, bahan-bahannya lokal. Artinya industri lokal," sambungnya.
Bukan hanya tidak terafiliasi dengan pendudukan israel di Palestina, Le Minerale juga menunjukkan komitmennya untuk mendukung Palestina atas nama kemanusiaan dengan mengirimkan ratusan ton produknya untuk bantuan kemanusiaan yang dibawa oleh TNI AL untuk rakyat palestina.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI, KH. Arif Fakhrudin menyebut bahwa langkah Le Minerale merupakan konkret dan ada affirmative action.
"Menjadi suatu kebanggaan, produk nasional kita, Le Minerale, memiliki komitmen yang kuat tidak hanya sebatas pada pernyataan sikap dan bentuk empati tapi mendukung secara nyata sejalan dengan kebijakan luar negeri kita yaitu membantu Palestina,” sebutnya. (***Mat***)
Baca juga: Negara Lain Perketat dan Bahkan Melarang BPA, Bagaimana dengan Indonesia?