Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN - Pondok Pesantren Al Huda di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, melihat peluang bisnis menjanjikan di usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Bisnis ini digeluti pesantren tersebut sekaligus untuk mengembangkan potensi ekonomi pesantren tetapi juga memberikan edukasi kewirausahaan kepada para santri yang menempuh pendidikan di pesantren ini.
Usaha bisnis AMDK Pondok Pesantren Al Huda memanfaatkan sumber mata air lokal sebagai sumber utama mengolah dan mengemas AMDK dan bagi pondok pesantren ini, bisnis tersebut menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan.
Saat Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Ditjen Pendidikan Islam) Kementerian Agama RI meninjau fasilitas bisnis AMDK di pesantren ini, para santri dengan cekatan menunjukkan proses produksi AMDK tahap demi tahap.
Mulai dari tahap pemilihan sumber air hingga pengemasan akhir.
Menurut Dr. KH. Ahmad Habib, pengasuh Pondok Pesantren Al Huda, usaha AMDK ini menjadi model inkubasi bisnis yang memadukan dakwah dengan keterampilan praktis.
Baca juga: Dua Kementerian Meminta Agar Angkutan AMDK Tetap Diizinkan Tetap Beroperasi Selama Libur Panjang
“Kami ingin para santri memahami proses bisnis secara holistik, mulai dari manajemen produksi, riset pasar, hingga strategi pemasaran,” ujarnya dikutip Kamis, 14 November 2024.
Dia juga menjelaskan, proses produksi AMDK di Ponpes Al Huda.
Pertama dimulai dari pengambilan air dari sumber mata air. Di sini, air yang digunakan berasal dari mata air terverifikasi, diproses dengan teknologi modern, dan melalui standar sanitasi yang ketat.
Tahap berikutnya adalah pengemasan.
Botol-botol kosong yang telah diberi label dikemas dalam karton atau shrink wrap untuk memastikan kualitas tetap terjaga selama distribusi.
Tahapan berikutnya adalah distribusi dan pemasaran.
AMDK produksi Ponpes Al Huda kemudian didistribusikan ke agen, minimarket, dan pasar lokal di sekitar Lampung Selatan. Dengan kemasan dan branding yang khas, produk ini mudah dikenali masyarakat.