Setelah itu, mereka memanggil Pak RW untuk menengahi.
"Kami pun lantas panggil Pak RW untuk menengahi penemuan kami soal ini (ada 2 cewek di dalam tempat cucian mobil). Lalu datanglah Pak RW untuk menanyakan kenapa Aep membawa perempuan ke dalam tempat dia kerja.
"Kami juga mewanti-wanti agar Aep jangan melakukan hal seperti itu, karena bakal mencemaskan nama kampung kami," ucap Samsuri.
Penggerebekan tersebut hanya diketahui oleh enam orang yang terlibat.
Dede Mengaku Dipaksa
Sementara Dede merasa dijebak ikut Aep ikut ke Polres Cirebon Kota karena disuruh mengikuti arahan Iptu Rudiana sekaligus ayah dari korban Rizky alias Eky.
Dede menuturkan dirinya diarahkan Iptu Rudiana yang saat itu masih berpangkat Aiptu dan Aep.
Aep meminta Dede untuk mengantarkannya ke Polres Cirebon beberapa hari setelah penangkapan Saka Tatal Cs sekira awal September 2016.
Saat tiba di Polres Cirebon, Dede ternyata diminta bersaksi oleh Iptu Rudiana dan Aep terkait tewasnya Vina Cirebon.
"Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil."
"Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya," kata Dede menirukan percakapannya dengan Aep, di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, tayang Sabtu (20/7/2024).
Dede mengungkapkan Aep memang sosok yang akrab dengan sejumlah anggota kepolisian.
Bahkan, staf Iptu Rudiana mengenal Aep serta kerap mencuci kendaraannya di tempat cuci steam keduanya bekerja.
"Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak," kata Dede.
Dede kebingungan saat tiba-tiba disuruh bersaksi oleh Aep dan juga Rudiana pun bingung.