Dede menceritakan, sekitar awal September 2016, ia diminta Aep untuk mengantarnya ke Polres Cirebon setelah dua atau tiga hari penangkapan Saka Tatal dan kawan-kawan lainnya.
Namun, saat tiba di Polres, Dede tiba-tiba diminta bersaksi oleh Aep dan Iptu Rudiana soal kasus tersebut.
Padahal, dirinya saat pembunuhan Vina dan Eky itu tidak berada di lokasi, melainkan di rumahnya.
"Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil."
"Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya," kata Dede menirukan percakapannya dengan Aep, Sabtu (20/7/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Dede menjelaskan, sosok Aep memang kenal akrab dengan beberapa anggota kepolisian dan staf Iptu Rudiana juga dekat dengan Aep karena sering mencuci kendaraannya di bengkel cuci steam tempat mereka bekerja.
"Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak," kata Dede.
Dede yang tiba-tiba disuruh bersaksi oleh Aep dan juga Rudiana pun bingung karena ia merasa tidak mengetahui kejadian apapun soal kematian Vina dan Eky.
"Cuma saya sudah di dalam, saya bisa apa. Cuma saya bingung, saya takut. Saya kan gak ngerti hukum Pak. Itu makanya saya ungkapin di sini, saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali," ujar Dede.
Saat itu, Dede mengaku diarahkan untuk bersaksi bahwa ada pelemparan batu kepada Vina dan Eky oleh Saka Tatal cs sampai akhirnya dikejar.
Dalam kondisi bingung, Dede menurut saja dan ia diperiksa oleh penyidik selama satu setengah jam soal kasus Vina itu.
Keterangan yang sudah diarahkan Iptu Rudiana dan Aep itupun dicatat di berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai kesaksian.
"Sebelum masuk ke ruangan kan dibilangin dulu Pak (sama Iptu Rudiana dan Aep), kamu bilang aja lagi nongkrong di warung, ada orang nongkrong segerombolan anak-anak ngelempar batu, bawa bambu, sama pengejaran."
"Itu udah diomongin dari luar dulu Pak (sebelum masuk ruangan pemeriksaan). Aep sama Rudiana ngasih tahu (yang mengarahkan) saya Pak," jelas Dede.