Rumah ini hancur lebur. Atapnya runtuh, pintu-pintunya jebol, dinding-dindingnya penuh lubang bekas tembakan.
Jelaga bekas kebakaran memenuhi dinding ruang tamu.
Drama Penyerbuan
Drama penyerbuan dan perburuan Noordin Mohd Top dan komplotannya di Mojosongo menurut warga setempat, berlangsung sangat dramatis.
Hendri, Ketua RT 03 saat ini, yang membawahi lingkungan rumah itu ingat betul, penyerbuan terjadi menjelang tengah malam.
Tapi ia saat itu sedang di lokasi lain berjualan.
Istrinya yang di rumah yang tahu dan pertama kali mendengar bunyi rentetan tembakan.
Ia awalnya mengira bunyi petasan. Waktu itu sekira pukul 22.30 WIB.
"Saya kira bunyi petasan. Tapi ada tetangga keluarga AURI bilang itu bunyi tembakan," kata istri Hendri yang tak bersedia ditulis namanya, Kamis (18/7/2024).
Begitu keluar rumah, dan warga lain juga sama-sama mencari tahu, jalan-jalan kampung sudah dibanjiri petugas.
Polisi menembaki lampu-lampu penerangan jalan umum, dan warga diminta mematikan lampu di rumahnya.
"Kampung langsung gelap gulita, dan bunyi tembakan semakin bersahut-sahutan," imbuhnya.
Warga di ring satu berangsur dievakuasi, sebelum polisi mensterilkan area sekitar.
Mereka sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, sampai ada yang memberitahu sedang dilakukan pengejaran kelompok teroris.
Siapa yang diburu tidak ada yang diberitahu.