Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dan Singapura memiliki hubungan historis dalam kerja sama di bidang pendidikan.
Kemendikbudristek mencatat sejak beberapa tahun terakhir kerjasama regional dalam bidang pendidikan dan kebudayaan terus meningkat.
Lembaga pendidikan Singapura, Singapore Institute of Management (SIM), menandatangani perjanjian kerja sama dengan tiga sekolah di Indonesia untuk membuka peluang kesempatan mengenyam pendidikan global.
Dua dari tiga perjanjian kerja sama ini dilaksanakan dengan Sekolah Menengah Atas Elyon Christian School (Surabaya) dan Sekolah Menengah Atas Ignatius Global School (Palembang).
Kerja sama ketiga dilaksanakan dengan Yayasan Haluan Abadi Sejahtera, yang akan ditunjuk sebagai Overseas Teaching Center SIM di Batam.
"SIM telah berada di garis terdepan dalam mendorong pembelajaran sepanjang hayat dan peningkatan keterampilan tenaga kerja di Singapura dan kawasan Asia," ujar Director Brand, Marketing and Communication, Singapore Institute of Management, Gerald Lum, melalui keterangan tertulis, Kamis (25/7/2024).
Melalui MoU ini, membuka akses bagi lebih banyak orang Indonesia mendapatkan pendidikan kelas dunia dari universitas terbaik di Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Eropa melalui SIM di Singapura.
"Dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusia, kami menciptakan efek positif yang berlipat ganda saat mereka mampu mendukung komunitas dan organisasi yang mereka layani, dan membentuk masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Indonesia," katanya.
SIM telah mencetak hampir 200.000 alumni di seluruh dunia, hampir 6000-nya adalah dari Indonesia.
Selain hal tersebut, SIM juga mengumumkan bahwa semua peserta didik saat ini dan alumni akan memiliki akses ke kursus micro-credential gratis dan disubsidi mulai Oktober 2024 hingga Maret 2025.
Kursus-kursus ini mencakup keterampilan siap kerja untuk mendapatkan pekerjaan impian, keterampilan utama untuk meningkatkan kinerja, serta modul digital terkini.