Namun demikian, setelah satu jam berselang menunggunya Benny tak kunjung datang.
Setelahnya, Benny datang lalu meminta maaf kepada Mahfud terlambat karena harus berbicara secara tertutup dengan presiden.
"Saya berbisik ke Pak Benny sesudah mau pulang. Mas Benny, nanti mampir ke kantor saya. Ini kita perlu langkah serius. Siap Pak Menko. Saya kira dia di belakang saya, dari istana itu langsung ikut ke kantor saya mobilnya begitu. Kok saya tunggu 1 jam tidak ada," kata Mahfud
"1 jam baru datang dia, Pak Menko maaf ya, saya tadi masih berbicara tertutup sama presiden. Mungkin di situ dia menyampaikan nama lengkapnya. Mungkin. Tapi waktu di rapat itu. Ya itu bukan tugas saya waktu itu, yang diberikan ke saya 5 nama itu," sambung Mahfud.
Mahfud mengatakan permasalahan judi online dan TPPO berkaitan.
Hal tersebut, kata dia, mengingat tidak sedikit korban TPPO yang kemudian dijadikan operator judi di Kamboja dan Myanmar.
"Jadi judi online itu berkaitan memang dengan TPPO. Karena banyak yang menjadi korban TPPO seperti di akhir tahun lalu itu, itu kan anak pintar-pintar. Bisa mengoperasikan komputer. Tahu-tahu terkurung di Myanmar," kata Mahfud.
"Baru kita tahu terkurung di situ karena di situ ada kerusuhan kan. Baru kita tahu ada anak-anak kita terkurung di situ setelah disiksa di sana. Ternyata dia menjadi operator, operatornya judi yang di Kamboja, Myanmar, dan sebagainya," sambung dia.
Sebelumnya, Benny menyatakan hal tersebut saat Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) Wilayah Provinsi Sumatera Utara T.A. 2024)
Pernyataan tersebut juga diunggah di kanal Youtube resmi BP2MI Selasa (23/7/2025).
Baca juga: Mahfud MD Duga Benny Sampaikan Nama Lengkap Sosok T kepada Presiden Jokowi Usai Rapat Terbatas
"Saya menyatakan di depan Presiden, Panglima TNI, dan Kapolri sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis judi online di Kamboja dan siapa aktor di balik scamming online," kata Benny dikutip dalam tayangan YouTube BP2MI.
"Saya cukup menyebut inisialnya T saja paling depan. Yang kedua saya enggak perlu saya sebut. Dan ini saya sebut di depan presiden. Boleh ditanya ke Pak Menko, Pak Mahfud MD saat itu," sambung dia.