News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Ajak Warga Doakan Almarhumah Vina, Tokoh Agama: Orang Kesurupan Tidak Bisa Dijadikan Petunjuk

Penulis: Erik S
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi publik yang menghadirkan sejumlah tokoh agama dan masyarakat seputar kasus Vina, Senin (5/8/2024). Mereka menekankan pentingnya menghormati almarhumah Vina dengan mendoakannya daripada memperdebatkan film yang dinilai banyak pihak sebagai fiksi.

Namun, Willy mengingatkan kejadian tersebut sudah lama.

"Setelah saya amati dan cermati, 89 persen dari film itu adalah fiksi. Kalau sekarang di media mengangkat film itu, saya dan kawan-kawan sebagai aktivis apresiasi para pekerja seni, tapi kejadiannya sudah lama dan secara yuridis sudah selesai, tak perlu diungkit atau dibahas," jelas Willy diskusi tersebut, Senin (5/8/2024).

Menurut Willy, membahas kasus yang telah tuntas hanya akan membuang tenaga, pikiran, dan waktu.

Lulus Sensor

Film 'Vina: Sebelum 7 Hari' sebelumnya menjadi sorotan.

Perbincangan publik sola film itu berkisarar dari mulai kembali diangkatnya kasus pembunuhan Vina Cirebon hingga memunculkan adegan kekerasan terhadap wanita.

Namun demikian film tersebut sudah dinyatakan lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF).

Nasrullah Ketua Komisi I LSF kemudian mengungkapkan alasannya meloloskan film Vina: Sebelum 7 Hari.

"Ada empat kriterianya film itu diloloskan, adegan dialog cocok untuk 17 tahun kalau ada kekerasan dan pornografi itu disajikan secara proporsional," kata Nasrullah dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Kemudian adegan dalam film garapan Anggy Umbara itu dinilai masih dalam batas wajar. Mengingat film tersebut memiliki klatifikasi usia 17 tahun ke atas.

Begitupun pada adegan pemerkosaan yang dianggap tidak mengandung unsur pornografi dalam pengambilan gambarnya.

"Ketika mau diperkosa saya tidak melihat adegan tidak ada sehelai benang pun di tubuh (karakter) Eky dan Vina," ujar Nasrullah.

"Itu sudut pengambilan gambar dari wajah Vina memang Vina diambil gambar shootnya dari bawah. Kalau pronografi (kita) gak lihat juga tapi orang lihatnya ini diperkosa, tapi di kepala," tambahnya.

Hal lain ikut disampaikan oleh Ketua LSF, Rommy Fibry Hardiyanto. Ia memastikan semua adegan terlihat proporsional. Kemudian tidak ada alasan bagi LSF untuk tidak meloloskan film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop dengan ketentuan umur 17 tahun ke atas.

"Kalau film sekelas itu adegannya diberi klasifikasi semua umur hingga anak-anak nonton nah itu tentu akan bermasalah," kata Rommy.

"Tapi karena adegan yang ada dengan proporsi adegan yang ada maka alasan mengklasifikasikan 17 tahun ke atas," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini