TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bencana kemanusiaan yang mendera Gaza, Palestina, tidak pernah lepas dari perhatian seluruh pasang mata dan telinga warga dunia.
Eskalasi yang semakin menguat dimulai pada Oktober 2023 telah menarik perhatian global dan mengundang reaksi serta dukungan internasional.
Dalam konteks ini, Human Initiative (HI) sebagai organisasi kemanusiaan berdaya jangkau global mengambil langkah kolaboratif melalui Palestine 300 Days: Humanitarian Aid Continues.
Baca juga: Ketua Umum PBNU Gus Yahya: Sudah Terlalu Banyak Darah, Terlalu Banyak Pembunuhan di Palestina
Langkah ini merupakan wujud nyata dari komitmen berkelanjutan terhadap dukungan kemanusiaan di tengah krisis Gaza, Palestina, yang telah mencapai 300 hari sejak 7 Oktober 2023.
Situasi di Palestina kian tidak menentu.
Pendudukan militer Israel terhadap kantong-kantong wilayah pengungsian dan permukiman warga Palestina terjadi setiap waktu.
Situation Report UN OCHA - Days 292 bahkan menyebutkan bahwa Nuseirat dan pusat kota Gaza telah menjadi wilayah perang, yang menyebabkan lanskap Jalur Gaza semakin sempit.
Dalam kondisi bantuan kemanusiaan yang terbatas, militer Israel terus mendesak hingga 90 persen warga Gaza terpaksa mengungsi ke zona-zona yang ditentukan.
Terhitung 300 Hari Palestina sejak eskalasi besar pada 7 Oktober 2023, Human Initiative beserta seluruh mitra kolaborasi menggerakkan kebaikan bertajuk Palestine 300 Days: Humanitarian Aid Continues.
Dalam momentum yang diselenggarakan di CGV FX Sudirman, Jakarta, Jumat (2/8/2024) Human Initiative mempresentasikan situasi terkini dan kebaikan apa saja yang telah masyarakat Indonesia kirimkan ke Palestina.
Kebaikan-kebaikan ini terhimpun dari kolaborasi kemanusiaan bersama masyarakat Indonesia serta komunitas-komunitas seperti One Day One Juz (ODOJ), BTS ARMY Indonesia, Fitrop & Warga CPR, dan entitas lainnya.
Tomy Hendrajati selaku President Human Initiative mengungkapkan bahwa peristiwa yang terjadi di Gaza-Palestina telah mengonfirmasi karakter kedermawanan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Bar-bar, Pria Bakar Perkemahan Pro-Palestina di Munich, Sulut Api Lalu Jalan Menjauh dengan Santai
Human Initiative meyakini bahwa fenomena ini tidak hanya tentang karakter kedermawanan, melainkan panggilan kemanusiaan yang sangat kuat ketika menyaksikan betapa beratnya penderitaan yang dirasakan oleh Saudara-saudara di Gaza-Palestina.
“Human Initiative juga sangat terkejut. Ternyata dukungan terhadap perjuangan Gaza-Palestina, khususnya bagi organisasi kemanusiaan dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, juga didukung oleh banyak komunitas yang berasal dari lintas hobi, lintas minat, dan berbagai kelompok lainnya. Human Initiative menyaksikan bahwa peristiwa di Gaza-Palestina telah memanggil banyak semangat kedermawanan sekaligus semangat kepedulian, dan pada akhirnya dukungan terhadap kemanusiaan yang harus kita jaga,” kata Tomy.
Lebih lanjut, ia menceritakan tantangan dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan adalah hal lumrah.
Akan tetapi, proses menyampaikan amanah kebaikan dan kepedulian masyarakat Indonesia kepada Saudara-saudara di Gaza-Palestina jauh lebih kompleks.
Meskipun begitu, Human Initiative tetap memiliki keinginan dan semangat untuk mengantarkan amanah hingga sampai kepada mereka yang berhak.
Baca juga: Israel Melakukan Serangan Brutal terhadap Warga Palestina yang Mengungsi di Sekolah dan Perkemahan
“Organisasi kemanusiaan, khususnya Human Initiative, membagi mekanisme respons kemanusiaan dengan berbagai pendekatan. Dimulai dengan menjadi bagian dari delegasi bantuan kemanusiaan Republik Indonesia ke Gaza, berkolaborasi dengan mitra lokal di Palestina melalui Indonesian Humanitarian Alliance, hingga mengakses kemitraan strategis dengan pihak-pihak yang memiliki akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza-Palestina. Ini sebagai langkah untuk memudahkan dan menjaga keselamatan pekerja kemanusiaan,” ujarnya.
Memfasilitasi kebaikan masyarakat Indonesia untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Gaza-Palestina bukan perkara yang mudah, lanjut Tomy. Kendati demikian, ikhtiar untuk meneruskan amanah ini terus berlanjut hingga sebanyak 219.815 jiwa merasakan dampak kebaikan dari bantuan kemanusiaan yang diberikan. Bantuan kemanusiaan ini terdiri berbagai varian program, mulai dari water sanitation and hygiene (WASH), cash assistant, food security, phsycosocial support, health, dan winter aid, yang tersebar di 6 wilayah di Palestina.
Bangun komitmen Humanitarian Aid Continues, Human Initiative berikhtiar untuk meneruskan kebaikan masyarakat Indonesia untuk warga Palestina berupa kebutuhan pangan, distribusi air bersih, penguatan layanan medis, dan bantuan tunai bagi paramedis di Gaza. Sedangkan bantuan lainnya akan didistribusikan di camp pengungsian Mesir melalui bantuan tunai untuk pengungsi, pasien, paramedis, hunian, pengadaan ambulans, dan dukungan psikososial.
Bagi Tomy, kolektif kebaikan ini membuktikan bahwa kemanusiaan adalah sesuatu yang tidak pernah hilang dari semua manusia di dunia. Atas nama kemanusiaan, ia mewakili Human Initiative menyampaikan rasa terima kasih yang luar biasa atas semua kepedulian masyarakat Indonesia untuk meringankan krisis kemanusiaan di Gaza-Palestina.
“Ini semua adalah kerja-kerja kolaboratif, kerja-kerja kebaikan masyarakat, yang tentu saja Human Initiative pada konteks ini memainkan perannya sebagai fasilitator. Kami bukanlah pemilik dari semua semangat kebaikan ini, sebagaimana visi organisasi yang kami miliki yaitu Menggerakkan Kebaikan untuk Memartabatkan Manusia,” pungkas Tomy.