News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

WHO: Situasi Gaza Utara Semakin Memburuk, Rumah Sakit dan Perlengkapan Medis Hancur, Dokter Kurang

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di Beit Lahia, Gaza utara, dibakar pasukan Israel

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa situasi bencana di Gaza Utara yang dilanda perang berpotensi semakin memburuk.


Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. 

Baca juga: Alasan Netanyahu Tolak Usulan Mesir soal Gencatan Senjata 2 Hari dengan Hamas di Gaza


"Situasi di Gaza utara sangat buruk," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus di aplikasi X dilansir Tribunnews, Senin (28/10/2024). 


Ia menggambarkan bagaimana situasi Gaza saat ini. 


Operasi militer intensif yang berlangsung di sekitar dan di dalam fasilitas perawatan kesehatan.


Wilayah Gaza Utara juga mengalami kekurangan pasokan medis yang parah.

Baca juga: Akses ke Gaza Utara Sulit, Fase Ketiga Vaksinasi Polio Ditangguhkan


Ditambah dengan akses yang sangat terbatas.


Membuat orang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan perawatan yang menyelamatkan nyawa.


"Kementerian Kesehatan di Gaza memberi tahu kami bahwa pengepungan di Rumah Sakit Kamal Adwan telah berakhir, tetapi pengepungan itu harus dibayar dengan harga yang mahal," kata Tedros.


Pada pengepungan tersebut, 44 staf laki-laki ditahan. 

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (CBS)


Hanya ada staf perempuan, direktur rumah sakit, dan seorang dokter laki-laki yang tersisa untuk merawat hampir 200 pasien yang sangat membutuhkan perhatian medis. 


Laporan tentang fasilitas rumah sakit dan perlengkapan medis yang rusak atau hancur selama pengepungan sangat menyedihkan.


Seluruh sistem kesehatan di Gaza telah diserang selama lebih dari setahun.


"WHO tidak dapat cukup menekankan bahwa rumah sakit harus dilindungi dari konflik setiap saat. Setiap serangan terhadap fasilitas kesehatan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional," tegasnya.


Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan sisa-sisa sistem perawatan kesehatan Gaza yang runtuh adalah gencatan senjata segera dan tanpa syarat. 


"Nyawa manusia bergantung padanya!" Pungkas Tedros. 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini