Dilaporkan, terdapat total 13 orang warga sipil biasa meliputi 8 Nakes, 2 guru dan 3 anak-anak yang berhasil dievakuasi.
Setibanya mereka di Lanud Mimika, Satgas Teritorial TNI kemudian melakukan trauma healing terhadap para warga sipil yang berada di lokasi saat peristiwa penembakan OPM terhadap Glen.
Kegiatan trauma healing dilakukan guna mengalihkan pikiran buruk para warga terhadap insiden kebiadaban OPM agar warga tidak berlarut-larut dalam trauma, sehingga bisa melupakan trauma tersebut.
Panglima Kogabwilhan III Letjen TNI Richard Tampubolon mengatakan aksi biadab OPM yang mengakibatkan Pilot PT Intan Angkasa, Glen, meninggal dunia merupakan tindakan tak berperikemanusiaan.
Selama ini, kata dia, OPM juga sering melakukan propaganda dan intimidasi yang menakut-nakuti masyarakat bahwa Operasi Militer akan dilakukan sehingga menyebabkan para warga mengungsi dari kampung halamannya.
"Aksi OPM di Alama membuktikan bahwa OPM yang sebenarnya melakukan aksi gangguan keamanan melalui penyiksaan dan pembunuhan terhadap masyarakat," kata Richard dalam keterangan resmi Penerangan Kogabwilhan III pada Selasa (6/8/2024).
"Kehadiran Apkam (aparat keamanan) di Papua sesuai Instruksi Presiden RI bertujuan untuk memberikan dukungan pengamanan, membantu Pemda dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat dan melaksanakan Komunikasi Sosial inklusif dalam rangka mendukung Program Percepatan Pembangunan wilayah Papua," sambung dia.
Baca juga: Cerita Menegangkan Bidan di Mimika, Lari Terbirit Bawa Balitanya untuk Selamatkan Diri dari KKB
Kronologi Tewasnya Glen Malcolm Conning
Diberitakan sebelumnya Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan saat itu helikopter yang dikemudikan Glen mengangkut sejumlah orang.
Ia mengatakan helikopter yang dikemudikan Glen juga mengangkut sejumlah penumpang masyarakat sipil.
“Kejadian tersebut terjadi saat helicopter tiba di Distrik Alama Kabupaten Mimika dengan membawa empat penumpang yaitu dua orang dewasa (Nakes) dan satu bayi serta satu Anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama” kata dia saat dihubungi.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Bayu Suseno menyebut kejadian itu berawal saat helikopter dihadang anggota KKB saat mendarat di Distrik Alama.
Anggota KKB bersenjata api, kata dia, lalu menurunkan pilot beserta penumpangnya dan dikumpulkan di lapangan di sekitar lokasi helikopter mendarat.
Bayu menyebut para penumpang dipastikan selamat dalam insiden tersebut.
"Ya benar, seluruh penumpang selamat, karena mereka merupakan warga setempat yaitu, distrik Alama, Kabupaten Mimika" kata Bayu.
Baca juga: Jenazah Pilot Glen Malcolm Conning Dievakuasi, Warga Negara Selandia Baru Dibunuh KKB di Mimika