TRIBUNNEWS.COM - Bos jalan tol, Jusuf Hamka atau yang akrab disapa Babah Alun menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai kader Partai Golkar ke markas partai berlambang pohon beringin itu di Slipi, Jakarta Barat pada Senin (12/8/2024).
Dengan mengenakan baju berwarna hitam, tampak Babah Alun membawa kertas surat pengunduran diri yang ditulis tangan olehnya.
Meski agar tidak terlihat, ada empat poin yang tertulis dalam surat tersebut dan diduga menjadi alasan Babah Alun mengundurkan diri sebagai kader Golkar.
Pada saat akan menyerahkan surat pengunduran dirinya, Babah Alun mengungkapkan bahwa Indonesia akan baik-baik saja meski partai politik tidak.
"Indonesia akan baik-baik saja walaupun parpolnya mungkin tidak baik-baik saja," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Jusuf Hamka juga mengungkapkan mundurnya dia dari Partai Golkar sekaligus mengonfirmasi penarikan diri dari pencalonannya sebagai cawagub untuk Jakarta dan Jawa Barat.
Dia ingin agar bisa menjadi pribadi yang bebas dan memberi manfaat bagi semua orang tanpa terbatas wilayah tertentu.
Setelah itu, Jusuf Hamka pun masuk ke Kantor DPP Partai Golkar untuk menemui Sekjen Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus.
Baca juga: Jusuf Hamka Datangi Markas Golkar, Kirim Surat Tangan Pengunduran Diri dari Kader dan Pilkada 2024
Jusuf Hamka Mundur karena Alasan Keluarga dan Tak Ingin Bernasib seperti Airlangga
Sebelumnya, Jusuf Hamka sudah mengumumkan bahwa dirinya turut mundur sebagai kader Golkar pada Minggu (11/8/2024).
Ada beberapa alasan sehingga bos jalan tol ini memutuskan mundur dari dunia politik.
Pertama terkait keluarga yang dikatakan Jusuf Hamka telah tidak setuju dirinya masuk dunia politik.
"Jadi keluarga sarankan, 'Udah, jadi orang bebas, jadi pekerja sosial sesuai cita, sesuai Bunda Theresa.' Ya sudah kembali lagi ke khittah, khittah-nya kan sebagai Bunda Theresa maunya," katanya.
Kedua, ada faktor Airlangga Hartarto yang mana menurutnya telah terzalimi saat menjabat sebagai Ketua Umum Golkar.
Seperti diketahui, selain Jusuf Hamka, Airlangga juga memutuskan mundur dari pucuk pimpinan Partai Golkar pada Sabtu (10/8/2024) dan baru diumumkan secara resmi lewat sebuah video pada Minggu kemarin.