Pernyataan itu disampaikan Reza menyusul kesaksian dua rekan Vina, Widi dan Mega pada sidang pengajuan PK Saka Tatal, Selasa (30/7/2024) lalu.
Dalam kesaksiannya, Widi dan Mega mengaku sempat berkomunikasi dengan Vina beberapa menit sebelum penemuan jasad di Jembatan Talun, Cirebon.
Komunikasi terakhir mereka dengan Vina disebut berlangsung sekira pukul 22.05 WIB.
Sementara itu, Suroto yang menemukan jasad Vina dan Eky mengaku menemukan jasad kedua korban pada pukul 22.15 WIB.
"Betapa terperanjatnya kami ketika kami berbincang dengan Widi dan Mega, mereka mengatakan bahwa selepas jam 22.00 WIB masih ada komunikasi antara Vina, Widi, dan Mega," ujar Reza, dalma tayangan Official iNews, Rabu (7/8/2024).
Reza mengatakan, tak ada tanda-tanda kesedihan maupun ketakutan dalam percakapan terakhir Vina.
Baca juga: Warning Gedung Putih! Iran akan Menyerang Israel Minggu Ini, Kapal Selam Peluru Kendali Dikerahkan
Justru, Vina terkesan tengah gembira saat memberi kabar kepada Widi dan Mega.
"Dalam komunikasi di menit-menit kritis itu, Widi menggambarkan Vina dalam kondisi bersukacita. Tidak tampak indikasi Vina dalam kondisi takut, terteror, dikejar-kejar orang, mencari pertolongan, membutuhkan bantuan. Suasana hatinya riang gembira," ujar Reza.
"Ditambah lagi, tidak ada komunikasi yang mengidikasikan bahwa saat itu mereka dalam kondisi marabahaya."
Karena itu, Reza mempertanyakan singkatnya waktu antara komunikasi terakhir Vina dan penemuan jasad yang diperkirakan hanya berselang 10 menit.
Reza menilai, dalam kurun waktu 10 menit mustahil para terpidana melakukan pembunuhan, rudapaksa secara bergilir, hingga memindahkan jasad Vina dan Eky.
"Dalam kurun waktu sekian menit saja, masuk akal kah sudah terjadi penganiayaan, pemerkosaan massal, pembunuhan secara berkelompok dan memindahkan jasad ke sekian titik dalam waktu hanya sekian menit?" terang Reza.
"Jadi waktunya kurang lebih cuma 10 menit."
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami)