Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengembangkan gim bergenre horor petualangan.
Gim berjudul "Nightwatch at the Gallery" ini diisi oleh hantu Setan Muka Rata dengan latar belakang sebuah galeri di Indonesia tahun 2003.
Pemeran utama dalam gim ini, adalah sekuriti dari galeri berhantu.
Game producer sekaligus mahasiswa Polinema, Ali Zulfikar, mengungkapkan gim ini memiliki akhir cerita yang dapat berubah-ubah sesuai pilihan pemain.
"Dalam permainan ini itu ada istilahnya multiple ending. Jadi akhir dari ceritanya itu bisa beragam tergantung pemainnya. Jadi di tengah permainannya tuh bisa-bisa milih-milih," ujar Ali melalui keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).
Ali mengatakan pengembangan gim ini dilakukan seluruh oleh mahasiswa Polinema.
Terdapat delapan orang mahasiswa Polinema yang melakukan pengembangan. Satu tim terdiri dari game producer, konseptor, programmer, dan 3D artist.
Tim ini juga bekerjasama dengan mahasiswa jurusan arsitek dan interior, agar rancangan gim terlihat realis.
"Jadi untuk risetnya sendiri kami itu Kebetulan ada di Malang kan juga ada galeri, ada museum di sekitar di Malang Nah itu kami juga sambil berkunjung ke sana lah. Kami juga lihat-lihat kira-kira gimana sih caranya mereka tata letak Apa yang membuat bisa feel Indonesia dapat," jelas Ali.
Ali mengaku membuat gim dengan genre horor, karena memiliki banyak peminat di dalam dan luar negeri.
Dirinya juga berharap gim ini dapat mengenalkan hantu lokal Indonesia ke dunia internasional.
"Dengan kita membawa hantu lokal itu tuh, disamping bisa mengenalkan lokal kita ke luar negeri. Itu juga bisa karenagam Indonesia itu kan horornya kan sangat menyeramkan juga ya dibandingkan yang lain. Jadi ini kami harapannyakam coba bikin game horror lokal Indonesia sekalian mengenalkanlah budaya kami gitu," jelas Ali.
Gim horor Nightwatch at the Gallery ini rencananya bakal rilis pada perangkat Steam pada tahun 2025. Gim ini dipamerkan pada ajang Indonesia Technology & Innovation (INTI).
Pengembangan gim bergenre horor lokal juga dilakukan mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Para mahasiswa dan dosen vomasi mengembangkan gim berjudul "Ganyang Setan Alas".
Gim tersebut dikembangkan berdasarkan film dengan judul sama dalam rangka menghadirkan strategi promosi yang menarik.
"Jadi memang kerap ada yang membuat tugas akhir gim. Tapi saya menantang mereka untuk menghasilkan gim yang tidak biasa. Akhirnya mereka mampu juga," tutur Dosen Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak UGM Yusron Fuadi.
Baca juga: Mendikbudristek: Kreativitas Mahasiswa Vokasi Telah Dimanfaatkan di Luar Negeri
Dirinya berharap pemerintah mendukung tidak hanya pemberian fasilitas, tapi juga regulasi yang tidak mempersempit ruang para kreator gim.