News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Partai Golkar dan Dinamikanya

Kaget Airlangga Mundur dari Golkar, Dahlan Iskan Geleng-geleng Kepala: Kok Bisa?

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dahlan Iskan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar telah menggelar rapat pleno pimpinan untuk menentukan Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP Partai Golkar, pascamundurnya Airlangga Hartarto.

Kini, Partai Golkar bakal bersiap menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 20 Agustus mendatang, untuk memilih Ketua Umum yang baru.

Kolomnis yang juga mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan pun mengaku terkejut dengan mundurnya Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar.

Pasalnya, spekulasi yang selama ini muncul pun terbukti kebenarannya. Dimana, Golkar langsung menggelar Rapim pada 13 Agustus lalu setelah Airlangga menyatakan mundur.

"Spekulasi itu mulai terbukti bukan spekulasi. Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum Golkar kian jelas apa penyebabnya. Rapim Golkar benar-benar terjadi tanggal 13 Agustus, tadi malam, tiga hari setelah pengunduran diri. Itu sesuai dengan spekulasi pertama," kata Dahlan, Kamis (15/8/2024).

Diketahui, dalam rapim itu yang terpilih sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum adalah Agus Gumiwang Kartasasmita.

Selain itu, Rapim juga memutuskan Munaslub Golkar akan diselenggarakan dalam waktu sangat dekat. Yakni tanggal 20 Agustus 2024.

"Maka kita tinggal membuktikan tiga spekulasi berikutnya, apakah Ketua Munaslubnya (penanggung jawab) Bambang Susatyo dan Adies Kadir," ujarnya.

Bambang Susatyo atau Bamsoet adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua MPR.

Sementara, Adies Kadir adalah tokoh Golkar Jawa Timur yang juga ketua DPP Partai Golkar.

Selanjutnya, publik akan menunggu kebenaran spekulasi terpenting yakni Ketua Umum Golkar akan dijabat Bahlil Lahadalia, dengan wakil ketua umumnya Agus Gumiwang Kartasasmita.

Lalu ada jabatan baru, yakni Ketua Harian Golkar akan dijabat Bambang Susatyo.

"Dan spekulasi mahapenting yang harus dibuktikan adalah Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Ketua Dewan Pembina yang kekuasaannya dimutlakkan kembali," katanya.

Dahlan pun menyebut, bahwa tiga spekulasi pertama sudah terbukti benar adanya.

Sehingga, spekulasi itu bukan spekulasi. 

Dimana, itu ternyata keputusan di bawah meja-mejanya dari kaca sehingga bisa dilihat dari atasnya.

"Kalau kemarin orang terkaget oleh mundurnya Airlangga, hari ini orang geleng-geleng kepala. Kok bisa, pohon beringin yang begitu rindang tumbang begitu saja," ungkapnya.

"Itu jadi humor yang sangat viral. Saya memilihnya sebagai humor politik terbaik tahun ini sebesar-besar pohon bisa ditumbangkan oleh tukang kayu," sambung dia.

Dia juga mengatakan, aturan dalam AD/ART partai ikut tumbang dibalik gonjang-ganjing partai berlambang pohon beringin ini.

"Spekulasi di bawah kaca pun mengatakan AD/ART Golkar akan diubah di dalam Munaslub minggu depan, ketua dewan pembina bisa dijabat oleh anggota yang masih baru," terangnya.

"Lalu, wewenang ketua dewan pembina diperbesar. Seperti Golkar di zaman Pak Harto," tanya dia.

Lebih lanjut, dia juga menilai bahwa Munaslub digelar begitu terburu-buru. Apalagi, pendaftaran calon kepala daerah harus dilakukan tanggal 27 Agustus.

Tetapi dengan Munaslub diselenggarakan 20 Agustus, Ketua Umum Golkar yang baru punya waktu menandatangani berkas pencalonan kepala daerah.

Selain itu, punya waktu untuk menunjuk calon selain yang sudah telanjur dijanjikan ketua umum sebelumnya.

Baca juga: Mahfud: Prestasi Airlangga Hebat Bawa Golkar Sukses, Tapi Satu Periode Belum Habis Sudah Dijatuhkan

"Banyak yang bertanya sambil geleng-geleng kepala: kok bisa?" pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini