TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI MPO) Periode 2023-2025 menggelar Pleno II di Hotel Sofyan Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Agustus 2024 lalu.
Pleno mengusung tema "Komitmen HMI dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045" ini menjadi ajang membahas agenda penguatan organisasi, evaluasi program kerja, dan upaya rekonsiliasi internal PB HMI MPO.
Ana Mulyana, Ketua Umum PB HMI MPO, menyampaikan komitmen sepakat untuk melakukan rekonsiliasi dengan kubu PB HMI MPO versi Mahfud Khanafi.
"Berdasarkan hasil pleno II, kami sepakat untuk mengkonsolidasikan penyatuan internal antar PB HMI MPO," ujar Ana Mulyana dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2024).
Ia mengakui perpecahan yang terjadi dalam dua periode terakhir telah berdampak negatif, terutama di tingkat cabang.
"Agenda krusial seperti kaderisasi dan keorganisasian di HMI MPO tidak berjalan maksimal akibat dualisme kepengurusan yang melanda hampir seluruh cabang, dan ini juga mempengaruhi agenda eksternal terkait Keislaman, keindonesiaan dan kebangsaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Ana Mulyana menegaskan bahwa upaya rekonsiliasi ini penting sekali sebab bukan hanya soal menyatukan dua kubu, tetapi juga demi menyelamatkan organisasi dan proses kaderisasi di HMI MPO.
Sebagai bentuk keseriusan, PB HMI MPO di bawah kepemimpinannya telah membentuk tim rekonsiliasi untuk mempercepat proses penyatuan ini.
"Langkah ini diharapkan dapat mengakhiri dualisme kepemimpinan yang selama ini terjadi, dan membawa HMI MPO kembali pada jalur yang satu, dengan semangat yang lebih kuat untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045. Kami berharap pada pleno III nanti, kami bisa duduk bersama saudara-saudara kita dari kubu Mahfud Khanafi untuk menyiapkan agenda kongres bersama kedepan," harap Ana Mulyana.
Ana Mulyana mengajak seluruh fungsionaris PB HMI MPO dan pengurus Badko, HMI Cabang serta seluruh kader HMI MPO cabang se-Indonesia untuk mendukung upaya rekonsiliasi ini demi masa depan HMI MPO yang lebih baik dan lebih kuat.