TRIBUNNEWS.COM - Pengumuman lolos atau tidaknya Bahlil Lahadalia sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar akan diumumkan Senin (19/8/2024), malam ini.
Ketua Steering Commitee (SC) Munas Golkar, Adies Kadir, mengatakan pengumuman tersebut dijadwalkan akan dibacakan sekira pukul 22.05 WIB atau setelah ditutupnya pendaftaran.
"Nanti penutupan (pendaftaran) sampai jam 22.00 WIB."
"InsyaAllah jam 22.05 WIB, kami akan umumkan lewat press conference kira-kira calon ketua umum mana yang memenuhi persyaratan untuk menjadi calon Ketua Umum Golkar di Munas yang akan datang," kata Adies Kadir, Senin malam di Jakarta Convention Center (JCC).
Diketahui, Bahlil resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon (bacalon) Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029.
Ini dilakukan karena kursi Ketua Umum Partai Golkar kosong setelah ditinggal Airlangga Hartarto yang memilih mundur secara mendadak.
Adapun sejumlah berkas persyaratan telah diserahkan Bahlil kepada Adies.
Berkas tersebut meliputi Kartu Tanda Anggota (KTA), KTP, hingga surat pernyataan untuk tidak pernah keluar dari Partai Golkar.
"Pak Ketua, izinkan saya sebagai calon Ketua Umum DPP Golkar dengan masa bakti 2024-2029, menyerahkan seluruh dokumen yang diisyaratkan dalam AD/ART terkait syarat-syarat pencalonan."
"Ada SK Kepengurusan saya, ada KTA saya, KTP saya, surat pernyataan tidak akan keluar dari partai, dan mendapatkan dukungan yang mempunyai hak suara yaitu 469 daerah," ujar Bahlil sambil menyerahkan berkas pendaftaran ke Adies.
Sosok yang baru saja dilantik menjadi Menteri ESDM itu mengungkapkan pencalonannya sebagai Ketua Umum Golkar telah didukung 469 suara perwakilan dari daerah.
Baca juga: Tinggalkan Kementerian Investasi/BKPM, Bahlil Pamer Berhasil Naikkan Gaji Pegawainya
Kini, proses verifikasi berkas persyaratan Bahlil dalam pencalonannya sebagai caketum Partai Golkar sedang dilakukan.
Sebelumnya, ditengah mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, nama Bahlil mencuat ke publik.
Ia digadang-gadang bakal menggantikan Airlangga dari kursi partai berlatar kuning tersebut.
Bahlil bahkan dikabarkan telah bertemu Jokowi dan Jusuf Kalla untuk meminta restu.
Namun, dalam satu kesempatan, Bahlil mengaku tidak ada yang istimewa drai pertemuannya dengan Jokowi dan JK.
Bahlil mengatakan, bertemu dengan Jokowi adalah hal yang wajar, apalagi ia bagian dari kabinet kerja Jokowi.
Ia mengaku bertemu dengan JK hanya untuk silaturahmi biasa.
HAl itu diungkapkan Bahlil usai menerima tanda jasa dan tanda kehormatan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (14/8/2024).
"Silaturahmi biasa saya dengan Pak JK, silaturahmi biasa."
"Kalau pas ketemu dengan Pak Presiden Jokowi kan memang saya pembantunya, jadi harus terus melaporkan perkembangan kerja saya di Kementerian Investasi," kata Bahlil.
Soal isu dirinya akan menjadi Ketum Golkar, Bahlil ingin hal tersebut terjadi secara alamiah.
“Saya pikir proses saja lah ya. Saya juga kan bukan kader yang dari pengurus DPP sekarang, jadi alamiah saja,” kata Bahlil.
Bahlil pun meminta publik menanyakan soal restu Jokowi kepada Presiden RI tersebut secara langsung.
"Saya tidak bisa menjawab itu karena tanyakan kepada yang berhak memberikan restu," kata Bahlil.
Terkait restu mantan Wapres yang juga politikus senior Golkar Jusuf Kalla, Bahlil juga menjawab diplomatis.
Ia mengatakan banyak diskusi bersama JK.
"Kalau Pak JK banyak diskusi sebagai senior, beliau banyak memberikan pandangan-pandangan begitu saja," jelas Bahlil.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail)