TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat pencalonan kepala daerah dalam Putusan MK Nomor 60 tahun 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar rapat untuk membahas mengenai seluruh wilayah Pilkada 2024, termasuk di Jakarta 2024.
Ketua DPP PDIP Eriko Sutarduga mengungkap untuk Pilkada Jakarta telah mengerucut ke tiga nama calon gubernur.
PDIP pun mengisyaratkan nama Anies Baswedan termasuk tiga nama tersebut.
MK memutuskan mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah melalui Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang dimohonkan Partai Buruh dan Gelora.
MK memutuskan ambang batas (threshold) pencalonan kepala daerah tidak lagi sebesar 25 persen perolehan suara partai politik/gabungan partai politik hasil Pileg DPRD, atau 20 persen kursi DPRD.
Berdasarkan putusan MK ini, threshold pencalonan gubernur Jakarta hanya membutuhkan 7,5 persen suara pada pileg sebelumnya.
PDIP yang sebelumnya tidak bisa mengusung siapa pun karena tidak punya rekan untuk memenuhi ambang batas 20 persen di Pilkada Jakarta, kini bisa mengajukan calon sendirian.
Sejauh ini juga PDIP merupakan partai politik di Jakarta yang belum mendeklarasikan calon gubernur.
PDIP memperoleh 850.174 atau 14,01 persen suara pada Pileg DPRD Jakarta 2024.
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan pihaknya berencana mengumumkan rekomendasi untuk pimpinan daerah Sabtu (24/8/2024).
Akan tetapi ketika disinggung apakah pengumuman calon kepala daerah itu termasuk untuk ajang Pilkada di Jakarta, Deddy tak secara gamblang menyebutkan.
Dirinya hanya mengatakan semua hal masih bisa terjadi sampai pihak partai memutuskan siapa yang ditunjuk menjadi calon kepala daerah termasuk di Jakarta.
Sejumlah nama digadang-gadang bakal ditunjuk PDIP untuk Pilkada Jakarta, di antaranya Anies Baswedan.
Eriko Sutarduga mengatakan pihaknya masih melakukan pematangan mengenai siapa yang akan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.
Eriko mengatakan PDIP akan segera memutuskan siapa yang akan dipilih dari tiga nama yang mengerucut yakni Anies, Basuki Tjahaja Poernama (Ahok) ataupun mantan Wali Kota Semarang Hendra Priyadi.