News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PBNU dan PKB Memanas

Wasekjen PBNU Tunjukkan AD/ART PKB Untuk Tegaskan Hubungan Kedua Lembaga

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Tim Panel Pansus PKB bentukan PBNU (dari kiri ke kanan) Wakil Sekjen PBNU Dr Najib Azca, Wakil Sekjen PBNU HS Suleman Tanjung, Ketua PBNU H Umarsyah, dan Rais Syuriah PBNU KH Cholil Nafis saat konferensi pers di Gedung PBNU Jakarta Pusat pada Rabu (21/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PBNU sekaligus anggota tim panel Pansus PKB bentukan PBNU, Najib Azca, menanggapi pernyataan yang menyebutkan PBNU tak memiliki hubungan kelembagaan dengan PKB.

Ia mengakui secara hukum formal PKB memang bukan milik PBNU secara langsung.

Akan tetapi, ia menunjukkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang menurutnya menegaskan PBNU memiliki hubungan dengan PKB.

Untuk itu, ia mengutip Bab 13 pasal 31 ayat 4.

Dalam dokumen AD/ART hasil muktamar PKB di Nusa Dua Bali pada 20 sampai 22 Agustus 2019 yang diunduh dari laman pkb.id, bagian itu berbunyi, "Dalam hal terjadi pembubaran Partai, maka kekayaan Partai diserahkan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama".

Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers tim panel Pansus PKB bentukan PBNU di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).

"Disampaikan dalam hal terjadi pembubaran partai, maka kekayaan partai dalam hal ini PKB, diserahkan kepada PBNU. Itu berarti apa? Pemilik PKB ya PBNU. Termaktub," kata dia.

Baca juga: Elite PKB Harap Cak Imin Tak Hadiri Pemanggilan PBNU

"Artinya, seperti anda kalau punya perusahaan, kalau perusahaan itu pailit karena suatu hal, maka dikembalikan kepada pemilik, pendirinya. Jadi tidak bisa sepenuhnya juga dikatakan tidak ada hubungannya apa-apa, tidak betul. Karena ini termaktub dalam aturan ya. Jadi saya kira ini sesuatu yang penting untuk dicamkan," sambung dia.

Ia pun mengatakan PBNU di bawah kepemimpinan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ingin mengembalikan supremasi ulama yang menjadi semangat saat PKB didirikan.

Salah satu caranya, kata dia, dengan mengembalikan kewenangan Dewan Syuro.

"Itu yang ingin dikembalikan antara lain supremasi Dewan Syuro yang sekarang ini selama sejak Muktamar 2019 khususnya itu dihilangkan. Lalu juga mengenai martabat dari forum tertinggi kepartaian itu sejak muktamar 2019 juga dihilangkan," kata dia.

Baca juga: Sejumlah Kiai NU Kumpul di Madura Serukan Muktamar Luar Biasa PBNU, Ingin Dongkel Gus Yahya?

"Sehingga sekarang ini kewenangan untuk katakanlah pimpinan PKB itu sepenuhnya hanya berada di tangan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar. Ini sesuatu yang menyimpang dari prinsip-prinsip dakwah dan perjuangan yang dikehendaki, dan dimandatkan PBNU sebagai pendiri, pembentuk PKB," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, secara institusional partainya tak memiliki hubungan dengan PBNU.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini