Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar alias Uceng turut melakukan demo sekaligus audiensi bersama sejumlah aktivis 98 dan mahasiswa di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Dalam audiensi ia menegaskan ihwal agenda pihaknya tidak mewakili tokoh politik mana pun namun demi masa depan demokrasi.
“Saya mau bilang, kita berkumpul di sini lagi-lagi bukan atas nama Ahok, bukan atas nama Anies, bukan atas nama siapa pun, kita di sini atas nama masa depan demokrasi Indonesia,” Kata Uceng di depan Juru Bicara MK Fajar Laksono dan perwakilan Majelis Kehormatan MK (MKMK) Yuliandri.
Masa depan demokrasi, lanjutnya, merupakan titipan penting untuk nanti diteruskan kepada generasi penerus yang jika tidak dipertahankan maka bakal tergerogoti.
“Beberapa tahun akan datang, demokrasi akan kita titipkan ke cucu kita kelak,” ujarnya.
Uceng menilai saat ini, melalui Putusan 60, MK tengah berupaya memperbaiki kesalahannya terhadap putusan 90 sebelumnya. Ia mengapresiasi hal itu.
Namun ia heran sebab masih ada beberapa pihak yang masih mencoba menyiasati putusan itu untuk kepentingan pribadi.
"Herannya kemudian masih mencoba untuk disiasati oleh sebuah kekuatan, sebut saja, siapa ya?" tanya Uceng yang kemudian dijawab 'Raja Jawa' oleh para aktivis lain.
Sebagai informasi, hari ini rombongan pendemo turun aksi ke jalan yang terbagi di beberapa titik seperti Gedung MK, DPR, dan rencananya di kawasan Istana pada sore nanti bersamaan dengan giat Kamisan.
Agenda demo ini tidak lepas kaitannya dengan tingginya tensi politik saat ini ihwal Putusan MK 60 dan Revisi UU Pilkada oleh DPR yang telah menjadi problem konstitusional.