Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Darat meluruskan informasi berupa video yang beredar di media sosial X pada Minggu (25/8/2024) malam tadi terkait konvoi kendaraan tempur Anoa dan truk TNI menuju ke Jakarta.
Video tersebut diunggah akun XJe @jayarjuna7 di media sosial X pada Minggu (25/8/2024) pukul 23.19 WIB.
Baca juga: Sepak Terjang Andika Perkasa, Eks Panglima TNI yang Berpeluang Diusung PDIP di Pilkada Jateng 2024
Dalam unggahannya, akun tersebut mempertanyakan perihal konvoi tersebut.
"Lokasi Raya Bogor, Militer merapat ke Ibu kota, ada apa?" tulis akun tersebut.
Dalam video berdurasi 11 detik yang diunggah tampak sejumlah kendaraan tempur dan truk TNI tengah melintas di sebuah jalan raya pada malam hari.
Baca juga: Program TMMD, TNI Salurkan Air Bersih ke Warga Desa Kalianan di Lereng Gunung Argopuro
Terdengar juga suara sirine dalam video yang diunggah tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Wahyu Yudhayana, menilai informasi yang disebarkan akun tersebut memicu opini yang keliru dan menyesatkan.
Ia menyoroti kolom komentar yang terdapat narasi bahwa pergeseran kendaraan tempur tersebut dilakukan untuk pengamanan KPU, bahkan untuk melakukan kudeta.
"Memang benar telah dilaksanakan pergeseran sembilan unit Ranpur Anoa dari Jajaran Brigif 1/PIK menuju Kolinlamil, Tanjung Priok, malam ini (25/8/2024). Pergeseran tersebut dalam rangka persiapan kegiatan pengamanan KTT Indonesia-Afrika Forum di Bali," kata Wahyu dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD pada Senin (26/8/2024).
Ia menjelaskan terdapat dua forum internasional yaitu High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) yang akan digelar pada 1 sampai 3 September 2024 di Bali tersebut merupakan ajang penting untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Ia mengatakan kegiatan tersebut mengundang seribu peserta, yang terdiri dari kepala negara/pemerintah, kepala organisasi internasional, pejabat pemerintah setingkat menteri, bank pembangunan multilateral, swasta, organisasi masyarakat sipil, filantropi, hingga akademisi.
"Banyak tamu penting yang akan hadir dalam kegiatan tersebut, untuk itu pengamanannya juga harus maksimal, termasuk perkuatan Ranpur tadi. Jadi, tidak benar kalau dikatakan itu untuk seperti yang disampaikan di akun tersebut," kata dia.
Baca juga: Resmi Jabat Pangkostrad, Mayjen TNI Mohamad Hasan Minta Dukungan Jajaran untuk Jalankan Amanah
Untuk itu, ia mengajak masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi dan opini liar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia juga mengajak masyarakat membiasakan diri untuk cek dan ricek ke sumber-sumber resmi yang terkait.