Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono mengaku tak kapok mengikuti seleksi calon pimpinan (capim) KPK.
Seleksi capim KPK periode 2024-2029 yang dijalani Giri Suprapdiono saat ini, merupakan yang ketiga kalinya setelah sebelumnya ia mengikuti seleksi pada tahun 2015 dan 2019.
Giri mengaku semangatnya tak surut meskipun sebelumnya ia menjadi bagian dari sejumlah pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
"Jadi kalau misalkan kita patah gara-gara yang terjadi terakhir ini, harapan kita akan patah. Dan kita masih berharap sih sebenarnya. Jadi kita memang tidak surut untuk mencoba. Karena memang kita butuh antikorupsi. Kalau kita bicara bisnis investasi antikorupsi itu wajib," kata Giri di sela-sela menjalani tes profile assessment Capim KPK di Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2024).
Giri mengatakan, sebagai insan beragama dirinya optimistis dapat menjalani tes tersebut dengan baik.
Baca juga: ICW Desak Pansel KPK Berkoordinasi dengan Lembaga Pengawas, dalami Rekam Jejak 40 Peserta Capim KPK
Ia juga tak gentar meski pun saingannya dalam proses seleksi tersebut tidak sedikit yang masih memegang jabatan publik maupun tokoh publik.
Justru, menurutnya semakin banyak orang baik dan bagus masuk, hal itu jadi berita baik.
"Karena yang terpilih nanti di presiden dan DPR tentu orang-orang yang terpilih, harapannya begitu. Jadi antusiasme. Dan saya pikir orang-orang senior yang dulu mendirikan KPK pun sampai turun, artinya KPK perlu diselamatkan," kata dia.
"Jadi orang-orang yang bergabung di sini adalah orang-orang yang KPK butuh mereka. Bukan kita butuh KPK. Artinya kita harus menyelamatkan KPK ini," sambung dia.
Selama tiga kali mengikuti seleksi Capim KPK, Giri memandang pada setiap seleksi ada kemiripan dan ada yang berbeda.
Baca juga: Daftar Lengkap 40 Capim KPK yang Lolos Tes Tertulis, Ada Mantan Menteri Hingga Eks Jubir Jokowi
Akan tetapi menurutnya, perbedaan yang sangat jelas adalah situasi KPK saat ini.
Dalam tahapan seleksi kali ini, ia mengatakan menemui studi kasus yang menjelaskan situasi KPK saat ini dan bagaimana para kandidat menyikapinya termasuk visi misi dan strateginya sehingga kepercayaan kepada KPK bisa kembali.
Selain itu, kata dia, bagaimana para kandidat menghadapi tekanan politik dan konflik kepentingan pihak terkait.