News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI dan Militer AS Unjuk Kebolehan Peluncur Roket Vampire Hingga Pesawat Poseidon P-8 di Situbondo

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama militer Amerika Serikat (AS) dalam hal ini Komando Indo Pasifik AS unjuk kebolehan berbagai alat utama sistem persenjataannya (alutsista) dalam latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS) 2024 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Marinir Baluran Situbondo Jawa Timur pada Sabtu (31/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama militer Amerika Serikat (AS) dalam hal ini Komando Indo Pasifik (AS) unjuk kebolehan berbagai alat utama sistem persenjataannya (alutsista) dalam latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS) 2024.

Sejumlah alutsista yang dikerahkan mulai dari sistem peluncur roket berganda (MLRS) Vampire milik TNI hingga pesawat intai maritim milik AS Poseidon P-8.

Baca juga: TNI-Polri Gelar Persiapan Pengamanan Delegasi KTT Indonesia Africa Forum ke-2 di Bali

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Komandan Komando Indo Pasifik AS Laksamana Samuel J Paparo meninjau Latihan Penyerbuan Gabungan (Join Strike) pada gelaran SGS 2024 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Marinir Baluran Situbondo Jawa Timur, Sabtu (31/8/2024).

Join Strike merupakan operasi gabungan yang melibatkan berbagai matra angkatan bersenjata dari beberapa negara peserta latihan.

Latihan tersebut ditujukan untuk melaksanakan serangan terkoordinasi dan terintegrasi menggunakan berbagai platform militer seperti pesawat tempur, kapal perang, artileri dan pasukan darat dalam satu operasi terpadu.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama militer Amerika Serikat (AS) dalam hal ini Komando Indo Pasifik AS unjuk kebolehan berbagai alat utama sistem persenjataannya (alutsista) dalam latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS) 2024 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Marinir Baluran Situbondo Jawa Timur pada Sabtu (31/8/2024).

Selain itu, latihan juga ditujukan untuk meningkatkan interopabilitas dan kemampuan koordinasi antar pasukan dari berbagai negara dalam operasi militer yang kompleks.

Join Strike dilakukan simultan dari berbagai arah dan dengan berbagai jenis kekuatan untuk mencapai efek maksimal terhadap target musuh.

Sejumlah teknologi militer canggih seperti sistem komunikasi dan rantai komando yang sistematis untuk mengkoordinasikan serangan di berbagai medan tempur secara real time juga turut dimanfaatkan dalam latihan tersebut.

Baca juga: Latihan Gabungan Bersama Militer Super Garuda Shield Berlangsung Mulai 26 Agustus di Jawa & Sumatra

"Dan juga didukung dengan alutsista di antaranya MLRS Astros, MLRS Vampire, KRI FKO-368, Scan Eagle (UAV), dan Pesawat F-16. Sedangkan dari Amerika Serikat menurunkan USS Green Bay, Helikopter Puma, P-8 Poseidon, Heli MH-60R, Himars, Heli AH-1 Cobra dan Heli UH-1Y Huey," kata keterangan resmi Puspen TNI pada Minggu (1/9/2024).

Sejumlah pejabat yang hadir pada latihan itu di antaranya KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.

Hadir pula Pangkoopsudnas Marsdya TNI Tedi Rizalihadi, Dankodiklat TNI Laksdya TNI Maman Firmansyah, Pangkostrad Mayjen TNI Mohamad Hasan serta para Pejabat Utama TNI lainnya.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama militer Amerika Serikat (AS) dalam hal ini Komando Indo Pasifik AS unjuk kebolehan berbagai alat utama sistem persenjataannya (alutsista) dalam latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS) 2024 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Marinir Baluran Situbondo Jawa Timur pada Sabtu (31/8/2024).

Setelahnya Agus dan Paparo bertatap muka dengan perwakilan pasukan Multinasional di Balai Prajurit Puslatpur 5 Marinir, Asembagus Situbondo, Jawa Timur pada Sabtu (31/8/2024).

Pasukan tersebut terdiri dari prajurit TNI, militer AS, militer Australia, militer Jepang dan militer Singapura.

Agus mengaku bangga dapat bertemu dan berbincang dengan prajurit yang tengah berlatih.

"Kesempatan yang sangat bermanfaat ini agar dimanfaatkan dengan baik untuk transfer teknologi, transfer ilmu pengetahuan dengan negara-negara sahabat yang ada di sini yang berlatih dengan kalian semua," kata Agus dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Minggu (1/9/2024).

Agus juga sempat bercerita pengalamannya berlatih bersama pasukan asing saat masih Perwira Remaja.

"Zaman saya dulu Letnan Dua latihan seperti ini tidak ada HP, jadi kita susah. Sekarang saya dengan Paparo bisa direct by phone (menelepon). Jadi sekarang antara kamu dengan (pasukan) negara lain bisa bertukar nomor telepon, say hello to another," kata dia.

Agus berpesan kepada seluruh prajurit untuk menjaga kesehatan selama berlatih dan mengingatkan untuk tidak lupa beribadah dan berdoa sesuai agama masing-masing.

Paparo juga sempat memberikan motivasi kepada seluruh prajurit agar tetap semangat dalam berlatih.

Ia berpesan agar seluruh prajurit untuk saling mengedepankan teamwork dan profesionalisme dalam berlatih.

"Manfaatkan momen latihan bersama ini untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pribadi maupun satuan agar dapat diaplikasikan sekembalinya ke negara masing-masing," kata dia.

Selain melaksanakan latihan Join Strike di daerah latihan pertempuran, para personel TNI dan militer asing juga melaksanakan Staff Exercise (Staffex) serta Cyber Exercise (Cyberex) dalam rangkaian SGS 2024.

Kedua latihan melibatkan ratusan prajurit multinasional mewakili berbagai negara.

Latihan digelar di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Koarmada II Ujung Surabaya pada Kamis (29/8/2024) lalu.

Staff Exercise atau dikenal dengan istilah Gladi Posko merupakan metode latihan taktis tanpa pasukan.

Latihan ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan prosedur hubungan Komandan dan Staf dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan operasi militer utamanya dalam proses pengambilan keputusan.

Sejumlah materi yang dilatihkan di antaranya terkait kemampuan cara proses pengambilan keputusan militer serta koordinasi antar negara dalam menyelesaikan misi yang diskenariokan.

Sementara itu Cyber Exercise adalah salah satu metode latihan keamanan siber.

Materi yang diberikan tidak hanya soal meningkatkan keamanan dalam menghadapi serangan siber, melainkan juga kemampuan untuk melakukan serangan balik terhadap lawan.

Peserta latihan saling belajar dengan berkolaborasi dan berinteraksi dalam penyelesaian permasalahan skenario latihan dan memperkuat kerjasama lintas batas antar negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini