News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Nasional: 4 Faktor Penghalang Anies Maju Pilgub 2024 - Perjumpaan dengan Pramono-Rano di CFD

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan berolahraga di Car Free Day (CFD) Sudirman-Thamrin, Minggu (1/9/2024)

TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer Tribunnews di kanal Nasional dalam 24 jam terakhir.

Berita terkait Anies Baswedan menjadi topik yang banyak mendapat perhatian setelah eks Gubernur DKI Jakarta itu gagal maju di Pilkada 2024.

Orang dekat Anies Baswedan menyebut setidaknya ada empat faktor yang menjadi penyebab eks Capres di Pilpres 2024 itu batal maju.

Selain itu, publik Jakarta juga menyoroti hadirnya Anies Baswedan di car free day (CFD) dan bertemu dengan pasangan bakal cagub-cawagub DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, hari Minggu kemarin.

1. 4 Faktor Anies Gagal Maju Pilkada 2024

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (1/6/2024). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Orang dekat Anies, Refly Harun menyebut ada empat faktor yang menghalangi Anies maju di Pilgub 2024.

Faktor pertama, menurut Refly, Anies tidak ingin menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP) lantaran mantan Gubernur Jakarta itu memiliki daya tawar tersendiri.

"Kalau kita lihat, suara Anies dan suara PDI Perjuangan itu banyakan suara Anies. Karena Anies ikut Pilpres. Punya basis. Sehingga, menurut saya, dia punya posisi tawar yang tidak mungkin dia negosiasikan," kata Refly, kepada Tribunnews, Jumat (30/8/2024).

Faktor kedua, Refly menyoroti, ada beda pandangan di internal PDI Perjuangan, yakni soal pihak yang pro dan kontra jika partai banteng itu mengusung Anies, meskipun yang berposisi kontra pada akhirnya akan tunduk pada keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

2. Cerita di Balik Menghilangnya Nama Anies sebelum Penutupan Pendaftaran Pilkada

Ono Surono tak mampu menyembunyikan kegeramannya. Secara blak-blakan ia mengungkapkan adanya campur tangan penguasa dalam ‘operasi’ menggagalkan Anies Baswedan dan dirinya berpasangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024.

Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat itu kemudian menyebut sosok ‘Mulyono’ sebagai dalang di balik gagalnya Anies dan dirinya maju di Jawa Barat.

Dengan nada sedikit meninggi, ia bahkan meminta wartawan menulis ‘Mulyono’ sebagai sosok yang menggagalkan Anies maju di Pilgub Jawa Barat.

"Mulyono dan geng. Tulis saja Mulyono," kata Ono dengan nada meninggi di KPUD Jawa Barat, Bandung, pada Kamis (29/8/2024) malam.Di media sosial, ‘Mulyono’ kerap disebut sebagai nama kecil Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Sumber Tribunnews mengungkapkan bahwa PDIP sebenarnya telah menyiapkan nama Anies Baswedan untuk diusung di Jawa Barat, setelah mantan Gubernur DKI itu gagal diusung di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

3. Anies Bertemu Pramono Anung-Rano Karno di CFD

Bakal cagub-cawagub Jakarta dari PDIP Pramono Anung-Rano Karno bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan CFD, Senayan, Jakarta, Minggu (1/9/2024). (Istimewa)

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno tak sengaja bertemu dengan Anies Baswedan di car free day (CFD), Minggu (1/9/2024).

Pramono menggunakan kaus berwarna biru, celana pendek biru dongker, dan sepatu olahraga hijau.

Sementara Rano menggunakan jersey berwarna biru, celana pendek hitam, dan sepatu olahraga putih.

Dalam keterangan yang disebutkan oleh Rano Karno di Instagram pribadinya, tokoh yang dikenal sebagai Bang Doel itu memuji kepemimpinan Anies Baswedan selama di Jakarta.

Baca Selengkapnya

4. Titik Terang Kematian eks Bupati Jembrana

Aparat kepolisian memasang garis polisi dalam peristiwa penemuan Ida Bagus Ardana yang ditemukan tewas di rumahnya Jalan Gurita IV, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (8/8/2024) sore. (Kompas.com)

Inilah kabar terbaru soal meninggalnya mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (IB Ardana) (84) dan istrnya, Sri Wulan Trisna (64).

Keduanya ditemukan meninggal dunia di dalam rumah pada awal Agustus 2024 lalu.

Beberapa waktu lalu, pihak kepolisian masih belum mengetahui penyebab kematian keduanya.

Namun, terbaru ini, polisi menemukan titik terang penyebab kematian IB Ardana dan istrinya.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, kedua korban diduga meninggal tak wajar, bukan karena sakit.

Baca Selengkapnya

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini