Habib Ja'far mengatakan, Paus Fransiskus telah membawa oleh-oleh yang berharga.
"Dan, beliau membawa oleh-oleh yg sangat berharga utk kita, yaitu: KESEDERHANAAN," sambungnya.
Ahlan Wa Sahlan Paus
Sebelumnya, Habib Ja'far pun menuliskan tulisan selamat datang dan bercerita kesannya pada Paus Fransiskus.
"Ahlan Wasahlan, Paus," demikian tulis Habib Ja'far.
Habib Ja'far yang juga penulis ini, mengatakan ia termasuk salah satu yang diminta menulis menyambut Paus Fransiskus.
"Bersyukur, bersama para cendekiawan Muslim Indonesia, saya termasuk orang yg diminta utk menulis sambutan buat kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia," tulisnya.
Habib Ja'far juga menuliskan kedekatan Paus Fransiskus dengan orang pinggiran.
"Saya menulis bahwa Paus Fransiskus adalah paus pertama dari non-Eropa. Ia berasal dari Argentina. Dan, ia adalah orang “pinggiran” yang sangat tahu beratnya terpinggirkan. Makanya ia suka berkujung ke negara yang terpinggirkan."
Habis Ja'far mengibaratkan, Paus Fransiskus bukan turis yang suka pada kunjungan untuk seremoni dan gegap-gempita. Ia seorang peziarah harapan.
"Ia tahu persis bahwa lampu cenderung dinyalakan di ruang yang megah untuk mempertontonkan kemegahan atau bahkan menyombongkannya.
Padahal, utamanya lampu dibutuhkan di ruang yang hancur, agar orang melihat bahwa penderitaan itu ada dan kita tak boleh tinggal diam, melainkan memberi asa, sekecil apapun dan semampu kita."
Habib Ja'far pun mengingatkan agar sebagai tuan rumah bersikap ramah akan kunjungan berharga ini.
Baca juga: Momen Saat Jokowi Memperkenalkan Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto kepada Paus Fransiskus
"Kita sebagai orang Indonesia telah dikenal sebagai orang yang ramah pada tamu. Terlebih, tamu kita adalah seorang paus."
Ia pun mengingatkan bagaimana memuliakan tamu adalah ajaran Nabi Muhammad SAW panutan umat Muslim.