TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024).
Kunjungan tersebut dalam rangka Perjalanan Apostolik ke Kawasan Asia Tenggara-Oseania, termasuk Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Di Indonesia, Paus akan melakukan kunjungan apostolik selama empat hari, yakni pada 3-6 September 2024.
Pada kesempatan berharga tersebut, terdapat banyak warga yang berasal dari berbagai daerah turut datang ke Jakarta.
Sekeluarga dari Surabaya: Sengaja Datang Lebih Awal
Satu keluarga berasal dari Surabaya dengan sengaja datang lebih awal untuk melihat langsung Paus Fransiskus.
Mereka yakni pasangan suami istri, Junaidi (50) dan Fanny (47) bersama kedua anaknya, Charlene (9) dan Reynard (7).
Dilansir Kompas.com, kedatangan satu keluarga tersebut merupakan sebuah permintaan dari anak bungsunya tersebut.
“Saya sengaja datang lebih awal. Kan misa di hari Kamis (6/9/2024), saya Selasa sudah di Jakarta. Ingin ketemu Paus di Gereja Katedral, di Istana, di Masjid Istiqlal,” ujar Junaidi saat ditemui di seberang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).
Fakta menarik dari cerita keluarga ini adalah kunjungan tersebut merupakan hadiah ulang tahun untuk Reynard.
Reynard meminta hadiah ulang tahunnya itu bertemu dengan Paus.
Baca juga: Jemaat Umat Katolik Masih Setia Tunggu Paus Fransiskus Keluar dari Gereja Katedral
Namun pada Kamis (4/9/2024) besok, Reynard dan Charlene tidak mengikuti Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
“Papa mamanya saja kali ini dapat gelang,” kata Junaidi.
Tak hanya itu, untuk bertemu di Gereja Katedral, Charlene sudah menyiapkan pesan yang ingin ia sampaikan kepada Paus.
“Mau bilang, 'halo Paus, tadi kita sudah pernah ketemu'. Ada doanya untuk Paus, nanti sehat selalu, semua bisa lihat Paus terus,” kata Charlene.
Warga Lampung: Rela Nabung Berbulan-bulan
Demi untuk bertemu dengan Paus Fransiskus, terdapat warga yang rela menempuh jarak yang tidak dekat.
Bahkan rela untuk mengumpulkan uang berbulan-bulan untuk pergi ke Jakarta.
Cerita menarik selanjutnya datang dari warga Lampung, Vincentia bersama dengan rekannya, Rista.
Sebab momen ini adalah yang ditunggu setelah keduanya menabung selama berbulan-bulan.
"Saya sudah merencanakannya sejak April 2024 setelah mendengar rencana Bapa Paus akan ke Indonesia," ujar Vincentia, dikutip dalam tayangan YouTube Kompas TV, Rabu.
Sebelumnya, ia merencanakan untuk memboyong satu keluarga besar agar dapat bertemu dengan Paus.
"Rencana awalnya adalah membawa keluarga besar agar bisa bersama-sama menyapa Bapak Paus," kata Vincentia.
Bahkan, ia menyebut bukan hanya ingin bertemu, melainkan sebagai bentuk penghormatan.
Sementara itu, Rista menjelaskan tiba di Jakarta lebih awal yakni pada Senin (2/9/2024) malam.
Ia menganggap ini merupakan kesempatan besar yang tidak boleh dilewatkan.
"Kunjungan terakhir Bapak Paus pada tahun 1989, sudah lebih dari 35 tahun lalu. Artinya, kalau menunggu 35 tahun lagi, pada usia 85 tahun, saya mungkin tidak memiliki kesempatan lagi untuk bertemu, dan biaya ke Vatikan juga sangat besar. Jadi, ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan," ujar Rista.
2 Anak Berkebutuhan Khusus dari Bekasi
Dua anak berkebutuhan khusus, Ezra (10) dan Samuel (10) turut memeriahkan kehadiran Paus Fransiskus di Jakarta.
Keduanya ditemani oleh suster mereka, Theresia Keneka Mulia (54).
“Kami punya kerinduan setidaknya bisa menatap Bapa Paus,” ujar Theresia saat dimintai keterangan di seberang Istana Merdeka.
Ia bersama kedua anak itu belum pernah melihat Paus Fransiskus secara langsung.
Hal tersebut dikarenakan mereka datang hampir terlambat karena sebelumnya mereka berdoa dulu di Gereja Katedral.
Namun, konsisi Gereja Katedral sedang dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Paus.
Diketahui, Ezra mengalami autisme, sedangkan Samuel tuli atau kesulitan mendengar.
Pada saat itu doa mereka terkabul untuk bertemu dengan Paus, karena posisinya mereka berdiri agak di depan.
Sambil mengangkat sebuah banner bertuliskan “Welcome Pope Francis,” dua anak ini berdiri di depan pintu Monas.
Kemudian, Paus keluar dan sempat tersenyum dan melambaikan tangan ke arah mereka berdua.
Warga asal Malaysia: Tidak Sengaja
Antusiasme warga sangat besar untuk mengunjungi Gereja Katedral Jakarta, Jakarta Pusat.
Kendati demikian, warga hanya dapat berkunjung di luar gerbang gereja.
Satu di antara pengunjung Gereja Katedral yaitu Catherine (73) seorang warga Malaysia.
Ia mengaku berkunjung ke gereja bukan semata-mata untuk menemui Paus Fransiskus.
Catherine menjelaskan maksud kedatangannya ke Indonesia, sejatinya memang sering berkunjung ke Indonesia, karena anaknya bekerja di Indonesia.
"Tidak, tidak. Tidak sengaja. Kita di Malaysia tidak tahu dia akan singgah di Indonesia," kata Catherine saat ditemui di luar gerbang Gereja Katedral Jakarta.
"Kemudian semalam, ketika saya baca WhatsApp semua, eh, Paus datang. Jadi saya datang hari ini," pungkasnya.
(mg/alinda tyas praftina)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).